billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polisi Buru Komplotan Penipu Bermodus Sedekah di Kebon Jeruk, Korban Rugi Rp58 Juta

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Polisi Buru Komplotan Penipu Bermodus Sedekah di Kebon Jeruk, Korban Rugi Rp58 Juta
Foto: (Sumber: Ilustrasi - Uang. ANTARA/Frislidia. (2))

Pantau - Polsek Kebon Jeruk tengah memburu dua pria pelaku penipuan bermodus sedekah yang menyebabkan kerugian hingga Rp58 juta terhadap seorang warga di Jalan Panjang Raya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Penipuan Terjadi saat Korban Dihentikan dan Dinasihati Pelaku

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Ganda menjelaskan bahwa kejadian tersebut berlangsung pada Minggu, 28 September 2025.

Korban berinisial MBA (25) mengalami kerugian berupa satu unit telepon seluler, satu unit laptop, dan satu unit sepeda motor.

“Dugaan kami sementara dia ditipu. Barang-barang yang diambil menurut keterangan dari korban ada satu unit handphone, satu unit laptop, dan satu unit sepeda motor. Saat ini masih dalam proses penyelidikan, dan kerugian sekitar Rp50-an juta,” ungkapnya.

Korban telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kebon Jeruk.

“Setelah kami terima laporannya kemarin, Selasa (30/9), kita langsung selidiki kejadiannya, ternyata itu terjadi pada hari Minggu (28/9),” jelas AKP Ganda.

Polisi juga telah memeriksa lokasi kejadian dan mengamankan rekaman CCTV dari sekitar tempat kejadian perkara.

“Setelah melakukan sisir TKP, kami mengambil bukti CCTV untuk penyelidikan dalam mencari pelakunya,” ujarnya.

Modus Diduga Menggunakan Hipnotis dan Perdaya Emosi Korban

Korban mengungkapkan kronologi kejadian melalui unggahan di media sosial pribadinya.

Ia menjelaskan bahwa pelaku pertama mengenakan pakaian religius dan menghentikannya di tengah jalan, lalu mengajak berbincang soal orang tua dan pentingnya menghormati mereka.

“Setelah gua dinasihatin tentang orang tua gua, akhirnya gua disuruh sodaqoh sama si bapak tua ini katanya kalian pada punya uang Rp2.000 enggak. Gua bilang ada pa,” tulis korban.

Di lokasi yang sama, tampak seorang pengemudi ojek online (ojol) yang juga diajak ikut bersedekah, tanpa disadari korban bahwa ojol tersebut adalah rekan pelaku.

“Terus dia bilang kalau bersodaqoh itu harus bersih dulu dari harta dunia. Terus gua sama ojolnya disuruh ganti-gantian bersodaqoh ke mushola yang ada di seberang jalan,” lanjutnya.

Ketika korban menyeberang dan masuk ke mushola, seluruh barang-barang berharganya ia titipkan kepada ojol tersebut.

“Giliran gua buat ke seberang bersodaqoh dan gua titipin barang-barang gua ke ojol itu di situ. Sambil jalan, perasaan gua bimbang enggak jelas, tapi raga gua kaya jalan aja,” tulisnya.

Korban menyadari kejadian tersebut setelah mendengar suara klakson motor keras, dan saat menoleh, kedua pelaku serta seluruh barang miliknya sudah hilang.

“Sampai akhirnya pas gua benar-benar sadar pas abis gua sodaqoh, di belakang gua ada klakson motor kenceng dan gua lari liat ke seberang, semua barang-barang gua udah enggak ada, dibawa kedua orang itu. Ternyata dia berdua komplotan hipnotis,” ungkap korban.

Hingga kini, polisi masih melakukan pengejaran terhadap kedua pelaku.

Penulis :
Aditya Yohan