
Pantau - Ketua DPR RI Dr. (H. C.) Puan Maharani menutup Rapat Paripurna Ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 dengan menyampaikan pidato reflektif tentang pentingnya kedewasaan demokrasi dan penguatan kerja parlemen di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada 2 Oktober 2025.
Puan menegaskan bahwa dinamika demokrasi pasca peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia harus menjadi pelajaran penting bagi seluruh elemen bangsa.
"Ketika demonstrasi yang berujung anarkis, kerusuhan, dan runtuhnya rasa kemanusiaan akibat hasutan yang menyesatkan, inilah dinamika perjalanan bangsa yang menuntut kedewasaan dalam berdemokrasi. Tidak ada pihak yang mutlak benar atau paling bersalah. Kita semua, termasuk DPR RI dan pemerintah, harus bercermin dan memperbaiki diri," ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa setiap peristiwa yang terjadi harus dimaknai sebagai pengingat bahwa masih ada tanggung jawab yang belum dijalankan secara optimal, baik oleh negara maupun masyarakat.
"Tugas kita bersama adalah menjadikan setiap peristiwa sebagai pelajaran agar persatuan bangsa tetap terjaga, martabat kemanusiaan ditegakkan, dan Indonesia terus melangkah menuju kehidupan yang lebih baik," tegasnya.
Capaian Legislasi, Anggaran, dan Pengawasan DPR RI
Dalam bidang legislasi, DPR RI bersama pemerintah telah menyelesaikan berbagai agenda penting, di antaranya:
- Menyetujui 6 Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk disahkan menjadi undang-undang
- Menyetujui 2 RUU sebagai usul DPR RI
- Masih ada 8 RUU yang pembahasannya akan dilanjutkan ke tingkat I
- Menyepakati perubahan kedua Prolegnas Prioritas 2025
- Menetapkan Prolegnas Prioritas 2026
Dalam fungsi anggaran, DPR dan pemerintah telah menuntaskan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.
"APBN bukan sekadar dokumen fiskal, melainkan wujud nyata kehadiran negara dalam mensejahterakan rakyat," kata Puan.
Ia menambahkan bahwa kebijakan fiskal 2026 akan difokuskan pada pencapaian kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi menuju Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera.
Dalam fungsi pengawasan, DPR RI menyoroti berbagai isu yang menjadi perhatian publik, antara lain:
- Perlindungan pekerja transportasi online
- Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak
- Mitigasi bencana banjir dan longsor
- Pembentukan Satuan Tugas Judi Online
- Penyelesaian konflik agraria
- Evaluasi program makan bergizi gratis
Diplomasi Parlemen dan Masa Reses
Di bidang diplomasi parlemen, DPR RI disebut aktif dalam berbagai forum internasional.
Selama masa sidang, DPR RI telah menghadiri forum multilateral, menerima kunjungan bilateral dari negara sahabat, serta mengirim delegasi parlemen ke Meksiko, Papua Nugini, dan Kuba.
Menutup pidatonya, Puan menyampaikan apresiasi kepada seluruh anggota dewan atas dedikasi dan kerja keras selama masa sidang.
Ia juga mengumumkan dimulainya masa reses DPR RI.
"Saatnya kita memasuki masa reses untuk menyapa, mendengar, menyerap aspirasi rakyat, dan mempersatukan rakyat dalam semangat gotong royong untuk membangun Indonesia," ujarnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf