Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemprov Banten Pertimbangkan Relokasi SMAN 15 Tangerang Akibat Banjir yang Terus Terulang

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pemprov Banten Pertimbangkan Relokasi SMAN 15 Tangerang Akibat Banjir yang Terus Terulang
Foto: (Sumber: Gubernur Banten Andra Soni (kiri) meninjau permasalahan genangan air di SMAN 15 Kota Tangerang, Kamis (2/10/2025). ANTARA/HO-Pemprov Banten.)

Pantau - Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan opsi relokasi bagi SMAN 15 Kota Tangerang yang kerap terdampak banjir, terutama saat musim hujan, guna menjamin keselamatan siswa dan keberlangsungan proses belajar mengajar.

Gubernur Banten Andra Soni menyatakan bahwa relokasi menjadi alternatif jika opsi rehabilitasi secara teknis tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

"Kalau memungkinkan, sekolah akan direhabilitasi. Namun, jika secara teknis tidak memungkinkan, ada opsi relokasi tetap di Kecamatan Periuk, tidak jauh dari lokasi sekarang," ungkapnya.

Andra menyampaikan hal tersebut saat melakukan peninjauan langsung ke lokasi SMAN 15 Kota Tangerang pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Ia menjelaskan bahwa relokasi diperlukan sebagai langkah mitigasi risiko bagi siswa maupun bangunan sekolah.

"Salah satunya risiko kegagalan konstruksi," ia menambahkan.

Sekolah Sering Terendam, Proses Belajar Terganggu

SMAN 15 Kota Tangerang berada di kawasan padat penduduk, tepatnya dekat Danau Situ Bulakan, Kecamatan Periuk, yang dikenal rawan banjir.

Andra menegaskan pentingnya penanganan khusus agar proses belajar mengajar tidak terganggu akibat kondisi lingkungan sekolah yang sering tergenang air.

"Kami meninjau untuk memastikan harus ada tindakan dan upaya," ujarnya.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk menindaklanjuti opsi rehabilitasi atau relokasi.

Andra juga mengapresiasi keterlibatan Pemerintah Kota Tangerang dalam proses pendampingan dan penanganan masalah yang dihadapi sekolah tersebut.

Siswa Terhambat Akses, Sekolah Berlakukan Fleksibilitas

Kepala SMAN 15 Kota Tangerang, Niniek Nurcahya, mengungkapkan bahwa banjir telah menjadi masalah menahun di sekolahnya.

"Kalau banjir memang dari dulu. Lima tahun lalu sempat sampai meliburkan siswa," ungkapnya.

Meskipun genangan air lebih sering terjadi di halaman sekolah, dampaknya tetap menyulitkan siswa, terutama saat berangkat ke sekolah.

"Kesulitan utama justru di perjalanan. Anak-anak sering terhambat banjir saat menuju sekolah," jelasnya.

Ketinggian banjir di lingkungan sekolah bahkan pernah mencapai 40 sentimeter.

Untuk itu, pihak sekolah memberikan kebijakan fleksibel bagi siswa selama musim banjir berlangsung.

" Kami fleksibel. Kalau musim banjir mereka semangat datang dengan susah payah dari rumah menuju sekolah, tetap kami terima," ia menyampaikan.

Penulis :
Aditya Yohan