
Pantau - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus mengakselerasi program padat karya bidang jalan dan jembatan pada tahun 2025 sebagai upaya untuk mewujudkan visi pembangunan Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Astacita.
Dampak Ekonomi Langsung bagi Masyarakat Lokal
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa program padat karya tidak hanya berorientasi pada hasil fisik, tetapi juga dirancang untuk memberikan dampak langsung terhadap perekonomian masyarakat.
"Program ini adalah instrumen penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat," ungkapnya.
Program ini melibatkan langsung masyarakat setempat dalam proses pembangunan, sehingga mampu membuka lapangan kerja, menekan angka pengangguran, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Kementerian PU secara konsisten melanjutkan program infrastruktur kerakyatan melalui pendekatan padat karya yang dilaksanakan di sektor jalan dan jembatan.
Pelaksanaannya dilakukan oleh seluruh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Bina Marga.
Serapan Tenaga Kerja dan Progres Fisik Capai Target
Pada Tahun Anggaran 2025, Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk pelaksanaan padat karya jalan dan jembatan di 1.059 lokasi di seluruh Indonesia.
Anggaran tersebut difokuskan pada pekerjaan infrastruktur skala kecil seperti pemeliharaan jalan dan jembatan, dengan masyarakat sebagai pelaku utama pelaksana.
Berdasarkan data e-Monitoring Kementerian PU per 24 September 2025, progres fisik program telah mencapai 62,1 persen.
Program ini juga telah menyerap sebanyak 43.628 orang tenaga kerja, yang setara dengan 2.909.075 Hari Orang Kerja (HOK).
Di bidang jalan, pekerjaan padat karya meliputi pemeliharaan rutin seperti pembersihan median, pengecatan marka jalan, dan perbaikan ringan, dengan progres fisik mencapai 63,78 persen.
Pekerjaan jalan ini telah menyerap 33.052 tenaga kerja.
Pemeliharaan rutin kondisi jalan sendiri sudah terealisasi sebesar 43,96 persen dan menyerap 244 tenaga kerja.
Sementara itu, pekerjaan penunjang jalan (holding) menunjukkan progres 62,56 persen dengan serapan 23 tenaga kerja.
Untuk sektor jembatan, pekerjaan meliputi pemeliharaan rutin seperti pengecatan rangka jembatan dengan progres fisik 57,9 persen.
Sebanyak 9.674 tenaga kerja telah terserap dari target 12.180 orang di sektor ini.
Selain itu, kegiatan padat karya kontraktual tambahan juga telah dimulai, dengan progres fisik 33,41 persen dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 635 orang.
Program padat karya ini menjadi salah satu instrumen penting Kementerian PU dalam menciptakan pembangunan inklusif dan berkeadilan di seluruh pelosok negeri.
- Penulis :
- Aditya Yohan