Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Program Cek Kesehatan Gratis Sudah Layani 40 Juta Warga, Pemerintah Tekankan Kesehatan Jasmani dan Pikiran

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Program Cek Kesehatan Gratis Sudah Layani 40 Juta Warga, Pemerintah Tekankan Kesehatan Jasmani dan Pikiran
Foto: (Sumber: Seorang siswa mengikuti cek kesehatan gratis di Temanggung. (ANTARA/Heru Suyitno).)

Pantau - Pemerintah terus menggulirkan berbagai program untuk kemaslahatan rakyat di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, salah satunya melalui Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang telah melayani puluhan juta masyarakat sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025.

90 Persen Penyakit Disebabkan Pikiran, Pemerintah Dorong Kesehatan Holistik

Program CKG menjadi wujud nyata kehadiran negara dalam memastikan rakyat sehat secara jasmani dan rohani.

Data dari Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa hingga saat ini, program CKG telah melayani sekitar 40 juta orang di berbagai wilayah Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sekitar 36 juta orang terdeteksi mengalami masalah kesehatan seperti gangguan gigi, tekanan darah tinggi, dan gula darah.

Program ini melengkapi layanan kesehatan lain dari pemerintah, termasuk jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan.

Dalam konteks kesehatan holistik, seorang peneliti kesehatan dari Jepang, Dr. Masaro Emoto, mengungkapkan bahwa 90 persen penyakit fisik manusia berasal dari pikiran, sementara hanya 10 persen disebabkan oleh makanan dan faktor eksternal lainnya.

Masaro Emoto juga dikenal dengan penelitiannya terhadap air.

Ia membuktikan bahwa air yang diberi afirmasi positif seperti kata-kata baik atau musik akan membentuk kristal yang indah dan teratur.

Sebaliknya, air yang dikenai kata-kata negatif akan membentuk kristal yang tidak teratur.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki kemampuan menyimpan memori dari setiap kata atau tindakan manusia.

Karena 60 persen tubuh manusia terdiri dari air, maka tubuh manusia juga berpotensi menyimpan memori dari pikiran dan kata-kata.

"Dalam konteks inilah mengapa setiap individu perlu mengelola pikiran agar tubuh selalu terjaga di kondisi damai," demikian salah satu kutipan dari hasil temuan tersebut.

Pikiran yang rumit atau negatif menjadi beban bagi tubuh dan dapat menyebabkan penurunan fungsi hingga menimbulkan penyakit.

Penelitian lain juga mengindikasikan adanya hubungan antara luka batin dari pola pengasuhan masa kecil dengan munculnya penyakit seperti diabetes, kanker, atau tumor.

Pemerintah berharap bahwa pendekatan kesehatan ke depan tidak hanya berfokus pada aspek fisik semata, namun juga menyentuh aspek mental dan spiritual masyarakat.

: 

Penulis :
Ahmad Yusuf