Tampilan mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

KAI dan Pemprov Jatim Perkuat Sinergi Transportasi Rel, Dorong Efisiensi Logistik dan Mobilitas Penumpang

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

KAI dan Pemprov Jatim Perkuat Sinergi Transportasi Rel, Dorong Efisiensi Logistik dan Mobilitas Penumpang
Foto: (Sumber: Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin (empat kiri) usai audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (empat kanan) di Surabaya, Selasa (7/10/2025). ANTARA/HO-KAI.)

Pantau - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memperkuat sinergi dalam pengembangan sistem transportasi multimoda berbasis kereta api untuk mendukung efisiensi mobilitas penumpang dan angkutan logistik di wilayah Jawa Timur.

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan komitmen tersebut usai melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di Surabaya.

“KAI komitmen mendukung integrasi antar moda transportasi secara berkelanjutan guna pengembangan angkutan penumpang dan angkutan barang berbasis kereta api,” ungkapnya.

Dorong Integrasi Moda dan Pusat Konektivitas Baru

Dalam sinergi ini, KAI akan mengoptimalkan sarana dan prasarana kereta api yang tersedia, termasuk memperluas layanan penumpang di Jawa Timur.

“Sembari menantikan beroperasinya proyek Surabaya Regional Rail Link (SRRL) yang akan menjadi tonggak baru transportasi massal berbasis rel di Jawa Timur,” jelas Bobby.

Untuk mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi, dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, terutama dalam penyediaan layanan angkutan feeder dan antarmoda yang langsung terhubung dengan stasiun.

Pemprov Jatim telah menyiapkan dokumen Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) sebagai pedoman pengembangan transportasi berkelanjutan.

Melalui pendekatan Transit Oriented Development (TOD), stasiun kereta api akan difungsikan sebagai simpul utama konektivitas serta pusat aktivitas masyarakat.

KAI juga mengusulkan pembentukan lembaga pengelola transportasi terpadu di Jawa Timur, meniru konsep Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

“Lembaga ini diharapkan mampu mengelola sistem transportasi berbasis rel secara efisien, berkelanjutan, dan mendorong pengembangan kawasan TOD di sekitar stasiun,” katanya.

Tantangan Logistik dan Strategi Efisiensi

Selain sektor penumpang, KAI dan Pemprov Jatim membahas tingginya aktivitas logistik di provinsi tersebut.

Namun, penggunaan angkutan barang berbasis rel di wilayah Daop 8 Surabaya masih tergolong rendah.

Salah satu tantangan utama adalah praktik double handling atau bongkar muat ganda yang menyebabkan biaya logistik berbasis kereta api menjadi kurang kompetitif dibandingkan moda truk.

KAI terus mencari skema efisiensi baru untuk menjadikan layanan logistik berbasis rel lebih kompetitif dan bernilai tambah bagi pelaku usaha.

Executive Vice President of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, menilai pertemuan ini sebagai momentum penting dalam memperkuat kolaborasi KAI dan Pemprov Jatim.

“KAI siap berkolaborasi untuk mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi dan efisien di Jawa Timur. Pengembangan layanan angkutan penumpang dan barang berbasis rel tidak hanya memperlancar mobilitas masyarakat, tetapi juga memperkuat daya saing ekonomi daerah,” ujarnya.

Agus menegaskan bahwa integrasi moda transportasi dan efisiensi logistik adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

KAI berharap dukungan penuh dari pemerintah daerah dalam bentuk penguatan infrastruktur, integrasi antarmoda, dan pembentukan lembaga pengelola transportasi terpadu.

“Dengan kolaborasi yang solid, Jawa Timur berpotensi mewujudkan integrasi transportasi publik yang berkelanjutan untuk masyarakat,” tambahnya.

Penulis :
Aditya Yohan