billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Desa Mandiri di Jawa Timur Tembus 4.716, Sumbang 23 Persen dari Total Nasional

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Desa Mandiri di Jawa Timur Tembus 4.716, Sumbang 23 Persen dari Total Nasional
Foto: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan desa mandiri yang ada di wilayah tersebut (sumber: Biro Adpim Pemprov Jatim)

Pantau - Jawa Timur kembali mencatat prestasi nasional dengan menempati peringkat pertama sebagai provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia, yakni sebanyak 4.716 desa.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan capaian tersebut dalam pernyataannya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin, 20 Oktober 2025.

"Alhamdulillah, Jatim peringkat pertama nasional sebagai provinsi dengan jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia. Secara nasional sebanyak 23 persen Desa Mandiri berada di Jawa Timur," ungkapnya.

Kenaikan Signifikan dari Tahun ke Tahun

Capaian ini mengacu pada Keputusan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Nomor 343 Tahun 2025 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa Tahun 2025.

Jawa Timur menyumbang 23 persen dari total 20.503 desa mandiri yang tercatat secara nasional.

Jumlah desa mandiri di Jawa Timur mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,34 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 4.019 desa.

Peningkatan jumlah desa mandiri ini merupakan tren positif yang konsisten sejak tahun 2021:

  • Tahun 2021: 697 desa mandiri
  • Tahun 2022: 1.490 desa mandiri
  • Tahun 2023: 2.800 desa mandiri
  • Tahun 2024: 4.019 desa mandiri

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa peningkatan ini merupakan hasil dari upaya pembangunan desa yang menyentuh aspek fundamental.

"Kami percaya bahwa pembangunan desa harus menyentuh aspek yang paling mendasar dan berkelanjutan. Mulai dari peningkatan kapasitas masyarakat, penguatan ekonomi berbasis potensi lokal, hingga pelayanan kesehatan dan kelestarian lingkungan, semua menjadi prioritas kami dalam mewujudkan desa yang mandiri dan sejahtera," ia mengungkapkan.

Program Unggulan Pemprov Jatim Dorong Kemandirian

Pemprov Jawa Timur menjalankan berbagai program berkelanjutan untuk mendukung pembangunan desa.

"Desa adalah ujung tombak pembangunan. Ketika desa kuat dan mandiri, maka daerah dan negara ini juga akan kuat," ujar Khofifah.

Sejak tahun 2021, Pemprov Jatim meluncurkan Program Desa Berdaya yang diterapkan di 538 desa pada 29 kabupaten/kota.

Program ini bertujuan mendampingi desa agar mampu menemukan dan branding potensi unggulannya secara ekonomi.

Selain itu, terdapat pula Program Desa Wisata Cerdas, Mandiri, dan Sejahtera (Dewi Cemara) yang menyasar 149 desa wisata di Jatim.

Program Dewi Cemara ditujukan untuk mengurangi kesenjangan antara desa dan kota serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Langkah konkret lainnya adalah peluncuran Program Desa Devisa untuk meningkatkan daya saing produk lokal hingga menembus pasar ekspor.

"Melalui Program Desa Devisa ini, bisa kita petakan dan prioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis atau produk pelengkap. Sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Khofifah.

Status kemajuan dan kemandirian desa tersebut ditetapkan berdasarkan hasil pendataan Indeks Desa Tahun 2025.

Indeks ini mengukur enam dimensi utama yaitu layanan dasar, ekonomi, sosial, lingkungan, aksesibilitas, dan tata kelola pemerintahan desa.

Indeks Desa Tahun 2025 digunakan sebagai instrumen penting untuk koordinasi lintas sektor antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemerintah desa.

Tujuan utamanya adalah untuk mendorong pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan.

Penulis :
Leon Weldrick