billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BP3MI NTT Latih 80 Calon Pekerja Migran di Sektor Hospitality untuk Tingkatkan Daya Saing Global

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

BP3MI NTT Latih 80 Calon Pekerja Migran di Sektor Hospitality untuk Tingkatkan Daya Saing Global
Foto: Kepala BP3MI NTT Suratmi Hamida (tengah) memberikan materi kepada peserta pelatihan sektor hospitality di Kupang, Senin 20/10/2025 (sumber: BP3MI NTT)

Pantau - BP3MI Nusa Tenggara Timur (NTT) melatih 80 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) di sektor hospitality guna memperkuat kompetensi dan daya saing mereka di pasar kerja global.

Kepala BP3MI NTT, Suratmi Hamida, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam menyiapkan CPMI, alumni Politeknik, dan para pencari kerja agar memiliki keterampilan yang mumpuni.

"Pelatihan ini merupakan bentuk nyata komitmen bersama dalam menyiapkan CPMI, alumni Politeknik, dan para pencari kerja, agar memiliki kompetensi dan keterampilan yang mumpuni, khususnya di bidang hospitality, sektor yang sangat menjanjikan, baik di dalam negeri maupun internasional," ungkapnya di Kupang, pada hari Senin.

Kolaborasi BP3MI dan Politeknik untuk Pekerja Migran Berkualitas

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), BP3MI NTT, dan Politeknik Negeri Kupang.

Suratmi menyebut kerja sama tersebut sebagai sinergi untuk menciptakan tenaga kerja migran yang bermartabat, berkualitas, dan terlindungi.

"NTT memiliki potensi luar biasa, baik dari sisi sumber daya manusia maupun semangat generasi mudanya. Namun potensi itu hanya akan optimal jika kita dukung dengan pelatihan yang tepat sesuai kebutuhan industri dan tuntutan global saat ini," ia mengungkapkan.

Ubah Citra Tenaga Kerja NTT

NTT selama ini dikenal sebagai provinsi penyumbang tenaga kerja luar negeri terutama di sektor domestik.

Dengan pelatihan ini, BP3MI berharap tenaga kerja asal NTT bisa mulai merambah sektor formal seperti perhotelan dan kapal pesiar.

"Harapannya, NTT tidak hanya dikenal sebagai provinsi pengirim pembantu rumah tangga terbanyak," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan bentuk investasi besar untuk masa depan tenaga kerja Indonesia.

"Kegiatan ini bukan hanya pelatihan biasa, tetapi bagian dari investasi besar kita untuk masa depan tenaga kerja Indonesia, khususnya dari NTT," ujarnya lagi.

Pelatihan berlangsung dari tanggal 20 Oktober hingga 15 November 2025 dan diikuti oleh 80 peserta dari Kota Kupang dan sekitarnya.

" Kami berharap seluruh peserta sungguh-sungguh menyerap ilmu dan keterampilan yang diberikan agar siap bersaing secara profesional di dunia kerja, baik di sektor perhotelan, kapal pesiar, maupun layanan hospitality lainnya," tambah Suratmi.

Penulis :
Leon Weldrick