billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pelni Pastikan Makanan di Atas Kapal Aman Dikonsumsi, Terapkan Sertifikasi HACCP dan Prosedur Ketat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Pelni Pastikan Makanan di Atas Kapal Aman Dikonsumsi, Terapkan Sertifikasi HACCP dan Prosedur Ketat
Foto: (Sumber: Manajer Komunikasi Korporasi Pelni Ditto Pappilanda bersama jajaran Pelni lainnya menjelaskan kemanan menu makanan di dalam kapal KM Sangiang dalam media tour di Ambon, Maluku, Senin (20/10/2025). ANTARA/Harianto.)

Pantau - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memastikan bahwa seluruh sajian makanan bagi penumpang kapal telah memenuhi standar keamanan pangan melalui penerapan sistem manajemen HACCP sejak 2023.

Proses pemenuhan standar ini mencakup tahap penyimpanan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian selama perjalanan laut.

"Jaminan ini diperkuat dengan sertifikasi HACCP (hazard analysis and critical control point) yang diterapkan di kapal-kapal penumpang Pelni sejak 2023," ungkap manajemen Pelni.

HACCP merupakan sistem keamanan pangan yang fokus pada pencegahan kontaminasi biologi dan kimia agar bahan makanan tetap aman dikonsumsi.

" Ada enam area yang harus kita awasi untuk memenuhi standar HACCP dan wajib dilakukan secara konsisten oleh kru kapal, khususnya yang menangani perbekalan dan pengolahan bahan makanan di kapal," jelas Pelni.

Kapal-Kapal Bersertifikasi dan Prosedur Ketat di Dapur Kapal

Enam area penting dalam standar HACCP mencakup: penerimaan bahan baku, penyimpanan, penyiapan proses, pengolahan makanan, pengemasan, dan penyajian makanan.

Lima kapal Pelni yang telah mendapatkan sertifikasi HACCP adalah KM Dorolonda, KM Kelud, KM Bukit Siguntang, KM Awu, dan KM Sangiang.

Sementara lima kapal lainnya tengah dalam proses sertifikasi, yakni KM Dobonsolo, KM Sinabung, KM Lambelu, KM Bukit Raya, dan KM Nggapulu.

Ditto Pappilanda dari manajemen Pelni memastikan bahwa makanan yang disajikan di atas kapal telah melalui proses ketat dan aman dikonsumsi.

" Penumpang tidak perlu khawatir menyantap sajian makanan di atas kapal karena sudah melalui standar dan prosedur keamanan pangan yang ketat," ungkapnya.

Sejak penerapan HACCP, terjadi peningkatan standar peralatan dapur dan perlengkapan kru.

Semua alat masak kini wajib menggunakan bahan stainless steel antikarat, termasuk pisau, sutil, dan rak penyimpanan.

Kru dapur diwajibkan menggunakan perlengkapan lengkap seperti hair net, masker, celemek, sarung tangan, dan sepatu dapur antilicin.

Edukasi Alergen, Kode Warna Talenan, dan Budaya 5R

Untuk mencegah kontaminasi silang, dapur HACCP menggunakan talenan dengan kode warna sesuai jenis bahan baku: merah untuk daging, putih untuk roti atau keju, biru untuk ikan, kuning untuk ayam, dan hijau untuk sayur.

Penggunaan talenan berwarna ini bertujuan mencegah penyebaran bakteri dan alergen berbahaya.

Pelni juga menyediakan pemberitahuan kandungan alergen di area publik kapal yang mencakup ayam, ikan, seafood, kacang-kacangan, telur, susu, gluten, dan kerang.

Selain itu, kru dapur menerapkan budaya kerja 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas layanan makanan.

Penerapan 5R dilakukan melalui pengelompokan bahan makanan, penataan bahan secara ringkas dan rapi, penyimpanan alat masak dalam loker tertutup, serta pengawasan suhu dan masa kedaluwarsa bahan baku.

Hingga September 2025, jumlah penumpang kapal Pelni telah mencapai 3.361.965 orang.

" Selain keselamatan pelayaran yang menjadi prioritas, keamanan pangan menjadi hal penting yang saat ini kami jaga," tutup Ditto.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti