Pantau - Sejumlah peristiwa hukum penting terjadi di Indonesia sepanjang Minggu, 26 Oktober 2025, termasuk pengungkapan jaringan narkoba lintas pulau, isu hak cipta digital, serta perkembangan penegakan hukum di berbagai institusi negara.
Salah satu kasus utama adalah pengungkapan jaringan narkotika oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) yang memanfaatkan cairan vape sebagai modus penyamaran distribusi narkoba.
BNN Bongkar Jaringan Narkoba Via Vape
BNN menyita 985 butir ekstasi dan ratusan cairan vape yang diduga mengandung narkotika dalam operasi gabungan lintas wilayah.
Jaringan ini terhubung antara Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah, dengan pengungkapan awal dimulai dari paket mencurigakan di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Paket tersebut diketahui akan dikirim ke Sulawesi Tengah dan penelusuran lebih lanjut membawa BNN ke sebuah rumah kos di Medan.
Kasus ini menunjukkan kecanggihan modus penyelundupan narkoba yang semakin sulit dideteksi.
Pemerintah Soroti Reformasi Polri dan Hak Cipta Digital
Menko Polhukam Mahfud MD menyatakan belum memperoleh informasi mengenai rencana pembentukan Komite Reformasi Polri.
"Saya enggak tahu ya. Sampai sekarang, saya belum tahu perkembangannya," ungkapnya saat ditemui di Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-Alun Selatan, Yogyakarta.
Sementara itu, Kejaksaan Agung menggelar pameran "Kejaksaan on The Spot 2025" dan talkshow "Obrolan Menarik Jaksa (OM JAK) Menjawab" untuk mendekatkan institusi kepada masyarakat.
Jaksa Agung Muda Intelijen, Reda Manthovani, menyatakan kegiatan ini bertujuan "menghilangkan jarak dan membangun komunikasi dua arah dengan publik."
Di sisi lain, Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas, mengadakan pertemuan dengan perwakilan China untuk ASEAN guna meminta dukungan terhadap proposal Indonesia mengenai pengaturan royalti hak cipta di lingkungan digital secara global.
Proposal tersebut berjudul The Indonesian Proposal for a Legally Binding Instrument on the Governance of Copyright Royalty in the Digital Environment.
Supratman menekankan bahwa pemerintahan Prabowo Subianto menjadikan penguatan kekayaan intelektual sebagai pilar pembangunan nasional melalui visi Astacita.
Judi Online Libatkan Anak SD hingga Tunawisma
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (Jampidum), Asep Nana Mulyana, mengungkap fakta mengejutkan terkait pelaku judi daring (judol) yang berasal dari berbagai kalangan.
"Dari segi pekerjaan, itu juga banyak yang petani, ada murid, kemudian juga mohon maaf ya, para tunawisma, dan sebagainya itu juga mendominasi pelaku-pelaku judi online (judol) yang memang secara kasat mata menggiurkan," ia mengungkapkan.
Data tersebut merujuk pada temuan Kejaksaan per 12 September 2025, menunjukkan bahwa pelaku judol tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak hingga kelompok rentan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
- Editor :
- Tria Dianti
