
Pantau - Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, menyatakan bahwa proyek Jalan Tol Pejagan-Cilacap akan menjadi penggerak ekonomi baru di wilayah selatan Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Banyumas.
Ia menegaskan bahwa tol sepanjang 95 kilometer itu akan memperlancar arus logistik sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Tol Pejagan-Cilacap akan menjadi penggerak ekonomi baru. Selain memperlancar arus logistik, proyek ini juga berpotensi menyerap banyak tenaga kerja baik saat pembangunan maupun pascaoperasional," ungkapnya.
Proyek Strategis Nasional Kembali Aktif
Tol Pejagan-Cilacap sebelumnya sempat dicabut dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) akibat pandemi COVID-19, namun kini telah kembali masuk sebagai salah satu proyek prioritas pemerintah.
Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan bahwa studi kelayakan telah dilakukan, dan proyek ini mendapat dukungan penuh sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur strategis.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, menjelaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap pra-studi kelayakan (pre-feasibility study), yang dibantu pendanaannya oleh pemerintah Australia.
"Ini merupakan proyek solicited (diprakarsai pemerintah) yang direncanakan dilelang pada Kuartal IV 2026, setelah perizinan lengkap," ia mengungkapkan.
Tahap pre-FS ini ditargetkan rampung pada Desember 2025, lebih cepat dari rencana awal pada Januari 2026.
Jalan tol ini akan dibagi menjadi lima seksi, yaitu:
- Bulakamba-Karanganyar
- Karanganyar-Bumiayu (Kabupaten Brebes)
- Bumiayu-Ajibarang
- Ajibarang-Wangon (Kabupaten Banyumas)
- Wangon-Lebeng (Kabupaten Cilacap)
Wilayah Kabupaten Banyumas akan dilintasi sekitar 40 kilometer dari total panjang tol, dan direncanakan memiliki dua interchange di Ajibarang dan Wangon.
"Kami upayakan, kita lihat nanti mana yang lebih prioritas untuk dibangun duluan dari lima seksi tersebut. Secara kondisi trafik, ruas Ajibarang-Wangon ini cukup padat," jelas Rachman.
Pemkab Banyumas Siapkan Kawasan Industri Pendukung Tol
Sadewo menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyumas telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar proyek tol memberikan manfaat ekonomi maksimal bagi masyarakat.
Salah satu strategi tersebut adalah mengintegrasikan proyek tol dengan rencana pengembangan kawasan industri di Kecamatan Wangon.
"Kami ingin memastikan tol ini tidak hanya menjadi jalur transportasi, juga menjadi pemicu tumbuhnya aktivitas ekonomi baru di sepanjang koridor Banyumas-Cilacap. Kawasan industri Wangon akan menjadi salah satu pusat pertumbuhan yang kami dorong," ujar Sadewo.
Pemkab Banyumas juga berencana menawarkan kepada investor pemenang tender proyek tol untuk turut berinvestasi di kawasan industri Wangon yang letaknya strategis di dekat jalur tol.
Tersambungnya Banyumas ke jaringan tol nasional diyakini akan meningkatkan iklim investasi di wilayah selatan Jawa Tengah.
Akses transportasi yang lebih cepat akan menurunkan biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk lokal, khususnya dari sektor industri kecil menengah (IKM) dan pertanian.
Pemerintah daerah menyatakan siap bersinergi dengan pemerintah pusat dan sektor swasta untuk memastikan proyek berjalan lancar serta memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan.
"Dengan dukungan infrastruktur yang kuat, Banyumas akan tumbuh menjadi pusat ekonomi baru di selatan Jawa Tengah," tegas Sadewo.
- Penulis :
- Arian Mesa









