
Pantau - Kerja sama antara Indonesia dan China di bidang energi terbarukan menunjukkan tren peningkatan signifikan dari tahun ke tahun, dengan prospek yang dinilai masih sangat besar untuk dikembangkan.
China Berperan Penting dalam Percepatan Transisi Energi Indonesia
Lembaga riset Center of Economic and Law Studies (Celios) menyatakan bahwa kolaborasi kedua negara ini memainkan peran penting dalam mempercepat transisi energi di Indonesia.
Dalam laporan terbaru berjudul "China-Indonesia Energy Transition Cooperation: Progress, Prospect, and Recommendation", Celios mengkaji puluhan kegiatan strategis dalam kerja sama energi antara Indonesia dan China.
Kegiatan tersebut mencakup penandatanganan perjanjian kerja sama baru, peluncuran proyek energi, hingga program pertukaran akademisi dan pakar antara kedua negara.
Muhammad Zulfikar Rakhmat, Direktur China-Indonesia Celios sekaligus penyusun laporan tersebut, menyatakan bahwa tren kerja sama energi terbarukan antara Indonesia dan China terus menunjukkan perkembangan positif.
"Bentuk kemitraan antara Indonesia dan China juga semakin meluas ke berbagai sektor, seperti infrastruktur energi, rantai pasokan baterai, teknologi penyimpanan energi, dan inovasi energi bersih lainnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, "Prospeknya ke depan masih sangat besar. Dengan kebutuhan energi bersih yang terus tumbuh dan target net zero 2060, kolaborasi Indonesia-China bisa jadi motor utama dalam mempercepat transisi energi, asalkan tetap transparan dan berpihak pada kepentingan nasional."
Potensi Sektor Energi Terbarukan dan Rekomendasi Strategis Celios
Beberapa sektor yang dinilai paling potensial untuk dikembangkan lebih lanjut antara lain energi surya, kendaraan listrik, baterai, dan sistem penyimpanan energi.
Selain itu, kerja sama di bidang efisiensi energi untuk sektor industri dan transportasi juga dinilai memiliki peluang besar untuk terus dieksplorasi.
Celios dalam laporannya memberikan setidaknya 10 rekomendasi langkah strategis untuk mendorong kerja sama energi Indonesia-China.
Beberapa di antaranya adalah menyelaraskan kebijakan industri dengan komitmen untuk menghentikan pembangunan PLTU batu bara baru di luar negeri serta menerjemahkan kesepakatan diplomatik menjadi tindakan konkret dan terukur.
China sendiri telah terlibat dalam berbagai proyek strategis transisi energi di Indonesia, termasuk proyek hilirisasi baterai listrik yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto pada bulan Juni.
Selain itu, sejumlah perusahaan asal China juga turut serta dalam proyek pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di berbagai wilayah di Indonesia.
- Penulis :
- Arian Mesa









