
Pantau - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba hasil sitaan Polri dari berbagai pengungkapan kasus narkotika di seluruh Indonesia yang berlangsung di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu, 29 Oktober 2025.
Pemusnahan dilakukan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto, disaksikan oleh Puan bersama sejumlah pejabat tinggi negara seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Ketua Komisi III DPR Rano Al Fath, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, serta para menteri dan kepala badan dari Kabinet Merah Putih.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Prabowo memusnahkan 2,1 ton dari total 214,84 ton barang bukti narkoba dengan nilai mencapai Rp29,37 triliun.
Narkoba Disebut Ancaman Serius Masa Depan Bangsa
Barang bukti narkoba yang dimusnahkan terdiri dari ganja, sabu, ekstasi, tembakau gorila, obat keras, ketamin, kokain, heroin, THC, etomidate, hashish, happy five, dan happy water.
Puan menyampaikan apresiasi atas kerja keras Polri yang telah berhasil mengungkap dan menyita barang bukti dalam jumlah besar.
“Pemusnahan ini bukan hanya simbol penegakan hukum, tetapi juga pengingat keras bagi kita semua bahwa narkoba adalah musuh bangsa. Jika generasi muda kita terjerat narkoba, maka masa depan Indonesia akan terampas,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa narkoba merupakan ancaman nyata terhadap keberlanjutan cita-cita Indonesia Emas 2045.
DPR RI disebut mendukung penuh langkah pemerintah dalam memperkuat kebijakan dan anggaran terkait pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan narkoba.
“Kita harus membentengi anak-anak muda dengan pendidikan karakter, ketahanan moral, dan lingkungan sosial yang sehat. Jangan sampai bonus demografi justru berubah menjadi bencana demografi karena narkoba,” tambahnya.
629 Juta Jiwa Diselamatkan dari Ancaman Narkoba
Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, Polri telah mengungkap 38.934 kasus narkoba dengan total 51.763 tersangka, yang terdiri dari 48.692 pria WNI, 2.764 wanita WNI, 150 anak di bawah umur, dan 157 warga negara asing.
Polri juga merehabilitasi 1.072 orang yang terindikasi sebagai korban penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan restorative justice.
Presiden Prabowo dalam sambutannya mengingatkan bahwa jaringan penyelundup narkotika internasional terus mencari cara baru untuk merusak generasi muda Indonesia.
“Jaringan penyelundup narkotika internasional ini banyak sekali akalnya. Kalau generasi muda kita rusak oleh narkoba, mau dibawa ke mana masa depan bangsa ini? Untuk itu kita tidak boleh melonggarkan kewaspadaan,” tegasnya.
Adapun barang bukti yang dimusnahkan terdiri atas:
- 186,7 ton ganja
- 9,2 ton sabu
- 1,9 ton tembakau gorila
- 2,1 juta butir ekstasi
- 13,1 juta butir obat keras
- 27,9 kg ketamin
- 34,5 kg kokain
- 6,8 kg heroin
- 5,5 kg THC
- 18 liter etomidate
- 132,9 kg hashish
- 1,4 juta butir happy five
- 39,7 kg happy water
Pemusnahan ini diklaim berhasil menyelamatkan 629 juta jiwa dari potensi penyalahgunaan narkoba.
Menuju Indonesia Emas 2045, Bangun SDM Unggul Bebas Narkoba
Puan menegaskan bahwa pembangunan Sumber Daya Manusia unggul dan sehat adalah fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.
Ia menyerukan agar seluruh elemen bangsa terus menjaga generasi muda dari ancaman narkoba melalui edukasi, literasi digital, dan penyediaan ruang-ruang produktif bagi kreativitas anak muda.
“Narkoba bisa menghancurkan satu generasi, dan jika satu generasi hilang, maka hilang pula masa depan bangsa. Mari kita pastikan Indonesia Emas 2045 bukan sekadar cita-cita, tetapi warisan nyata bagi generasi bebas narkoba,” tutup Puan.
- Penulis :
- Aditya Yohan










