Pantau.com - Kader Partai Bulan Bintang (PBB) Ali Wardi resmi melaporkan kasus pengeroyokan terhadap dirinya yang diduga dilakukan puluhan pendukung Yusril Izha Mahendra ke Polres Metro Jakarta Selatan.
Dalam laporan yang telah tercatat dengan nomor LP/173/K/I/2019/PMJ/Restro Jaksel tanggal 21 Januari 2019, Yosep Ferdinan alias Sinyo dan rekan-rekannya menjadi pihak terlapor dan diancam dengan Pasal 170 KUHP.
Dalam laporan itu, Ali Wardi juga menyertakan sejumlah barang bukti berupa hasil visum dari pihak Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan juga satu rekaman video.
Baca juga: Kader PBB Dikeroyok Puluhan Orang Usai Hadiri Rapat Pleno Partai
"Saya mendapat lebam di seluruh tubuh kemudian trauma di leher bengkak dan lebam di sebelah kiri, kanan. Semua sudah ada bukti visumnya," ucap Ali Wardi di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Bahkan, tak hanya menjadi korban pengeroyokan, Ali juga menyebut bahwa dirinya kerap mendapat ancaman. Aksi teror itu didapat oleh Ali sebelum acara rapat pleno digelar.
Ancaman itu didapat di media sosial dan sambungan telepon lantaran akun media sosial dirinya kerap mengkritisi kinerja pemerintahan.
"Sudah sering ancaman-ancaman karena saya kritis di sosial media, ancaman langsung via telpon juga sering," jelasnya.
Baca juga: Yusril Perintahkan Kader PBB Untuk Fokus di Pileg
Diberitakan sebelumnya, Ali Wardi mengalami pengeroyokan oleh puluhan orang yang diduga pendukung Yusril Izha Mahendra.
Novel Bamukmin yang merupakan salah seorang dari tim kuasa hukum dari Ali Wardi, menyebut bahwa insiden pengeroyokan itu terjadi saat kliennya itu menghadiri rapat pleno di DPP PBB yang berada di kawasan Jakarta Selatan, Minggu (20/1/2019).
"Oknum orang-orangnya YIM (Yusril Izha Mahendra) itu mengeroyok saat ada rapat pleno di DPP PBB. Sehingga, kami akan melaporkan kejadian itu ke Polres Jakarta Selatan sekitar pukul 13.00 WIB," ucap Novel Bamukmin saat dikonfirmasi, Senin (21/1/2019).
- Penulis :
- Adryan N
