billboard mobile
Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Megawati Serukan Tatanan Dunia Baru Berbasis Pancasila, Dorong Reformasi PBB dan Hapus Hak Veto

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Megawati Serukan Tatanan Dunia Baru Berbasis Pancasila, Dorong Reformasi PBB dan Hapus Hak Veto
Foto: (Sumber: Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dalam seminar internasional 70 Tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). ANTARA/HO-PDI Perjuangan..)

Pantau - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyerukan pentingnya membangun tatanan global baru yang berpijak pada nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan, dengan menjadikan Pancasila sebagai dasar etika global.

Seruan tersebut disampaikan Megawati dalam seminar internasional peringatan 70 Tahun Konferensi Asia–Afrika (KAA) yang digelar di Museum Bung Karno, Blitar, Jawa Timur.

Menurutnya, Pancasila bukan sekadar ideologi nasional Indonesia, tetapi merupakan falsafah universal yang relevan untuk menghadapi tantangan dunia modern.

“Dunia lama yang dibangun di atas kolonialisme dan imperialisme harus digantikan oleh dunia baru yang berkeadilan,” tegas Megawati.

Pancasila sebagai Etika Global dan Solusi Krisis Dunia

Megawati mengingatkan kembali pidato Presiden pertama RI, Soekarno (Bung Karno), di Sidang Umum PBB tahun 1960 yang mempersembahkan Pancasila sebagai dasar membangun dunia yang adil dan setara.

Ia menegaskan bahwa Pancasila mampu menyeimbangkan dunia material dan spiritual, hak individu dan tanggung jawab sosial, serta kedaulatan nasional dan solidaritas antarbangsa.

Menurutnya, dunia saat ini tengah dilanda krisis moral global, ketimpangan digital, dan konflik geopolitik berkepanjangan, sehingga membutuhkan nilai universal baru yang tidak didasarkan pada kekuasaan, tetapi pada kemanusiaan.

“Tanpa dasar moral yang kuat, dunia akan terus diwarnai pertarungan hegemoni sebagaimana perang Rusia–Ukraina dan krisis di Timur Tengah,” ujar Megawati.

Ia juga menyoroti pentingnya pengakuan atas kedaulatan dan kemerdekaan Palestina secara mutlak sebagai bagian dari perjuangan kemanusiaan global.

Megawati menyatakan bahwa Pancasila dapat menjadi etika global yang menjunjung martabat manusia dan menolak segala bentuk penindasan.

Desakan Reformasi PBB dan Penghapusan Hak Veto

Untuk mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil, Megawati menekankan perlunya reformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ia menegaskan bahwa Bung Karno telah menyerukan pentingnya demokratisasi PBB sejak awal, termasuk penghapusan hak veto yang dianggap menciptakan ketimpangan antarbangsa.

Reformasi ini dinilai penting agar PBB benar-benar dapat mewakili seluruh negara anggota secara setara dan menjalankan mandatnya dalam menjaga perdamaian global.

Seruan Megawati sejalan dengan wacana reformasi Dewan Keamanan PBB yang saat ini kembali menguat.

Laporan United Nations Reform Agenda 2024 menyebutkan bahwa lebih dari 70 negara anggota mendukung penghapusan atau pembatasan hak veto karena dianggap menghambat penyelesaian konflik kemanusiaan, termasuk di Gaza dan Ukraina.

Megawati menilai bahwa seruan Bung Karno untuk “To Build the World Anew” atau “Membangun Dunia Kembali” hanya dapat terwujud jika pembangunan global berpijak pada nilai-nilai moral, bukan semata kepentingan ekonomi dan teknologi.

“Dunia yang baru bukanlah dunia yang tunduk pada mesin dan modal, tetapi dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban,” ujarnya menutup pidatonya.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Tria Dianti