
Pantau - Presiden Prabowo Subianto tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu malam, 1 November 2025, setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraan di Gyeongju, Korea Selatan, dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2025.
Kedatangan Presiden Disambut Pejabat Tinggi Negara
Pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Presiden Prabowo mendarat di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma sekitar pukul 19.00 WIB.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Internasional Gimhae, Busan, pada Sabtu siang.
Dalam penerbangan dari Busan menuju Jakarta, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Saat tiba di bawah tangga pesawat, Presiden Prabowo disambut oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Asep Edi Suheri, serta Komandan Lanud Halim Perdanakusuma Marsekal Pertama TNI Erwin Sugiandi.
Presiden tampak menyalami para pejabat yang hadir, lalu memanggil Mensesneg Prasetyo Hadi untuk menyampaikan beberapa instruksi.
Prasetyo Hadi sempat berlari menghampiri Presiden untuk menerima arahan secara langsung.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Luar Negeri Sugiono juga terlihat mendekat untuk mengikuti pembicaraan dengan Presiden.
Setelah memberi arahan dan berbincang singkat, Presiden Prabowo naik ke mobil kepresidenan Maung Garuda dan meninggalkan lokasi.
Menlu Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, serta beberapa pejabat lainnya memberikan hormat kepada Presiden di depan pintu mobil.
Seruan Kerja Sama dan Kolaborasi di Forum APEC
Selama berada di Gyeongju, Presiden Prabowo mengikuti sejumlah agenda penting dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi APEC 2025.
Presiden berbicara dalam forum pemimpin ekonomi negara APEC (APEC Economic Leaders' Meeting atau AELM), yang digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025.
Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya memperkuat kepercayaan dan kerja sama konkret di kawasan Asia-Pasifik.
Ia juga menyerukan agar sistem perdagangan tetap terbuka dan adil, serta mendorong kolaborasi di bidang teknologi tinggi, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan ketahanan pangan.
"Kolaborasi lintas negara harus menjadi prioritas untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks," ungkapnya dalam forum tersebut.
Selain menghadiri AELM, Presiden juga memimpin dua pertemuan bilateral, masing-masing dengan Pemerintah Selandia Baru pada Jumat dan dengan Pemerintah Korea Selatan pada Sabtu.
Kehadiran Presiden Prabowo di Korea Selatan ditutup dengan menghadiri jamuan makan malam resmi yang diselenggarakan oleh Presiden Korea Selatan Lee Jae-myung, selaku tuan rumah dan ketua KTT APEC 2025.
- Penulis :
- Arian Mesa









