
Pantau - Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menyatakan bahwa penguatan postur pertahanan tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih berada dalam tahap perencanaan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional serta kebijakan pertahanan nasional.
Disiapkan dalam Kerangka Optimum Essential Force 2025–2029
Pernyataan ini disampaikan Freddy menanggapi pembahasan konsep pertahanan optimum essential force (OEF) yang tengah dikaji bersama Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polkam).
"Terkait rencana pembentukan 750 batalyon tempur, lima Koarmada, serta satuan antariksa di bawah Kohanudnas, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional," ujarnya.
Freddy menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari pembangunan postur pertahanan TNI periode 2025–2029, yang bertujuan memperkuat daya tangkal dan menjaga kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Peningkatan jumlah dan kemampuan satuan akan memperkuat daya tangkal serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan TNI di seluruh wilayah yurisdiksi NKRI," ungkapnya.
Meski belum merinci progres pelaksanaan, Freddy memastikan bahwa seluruh proses peningkatan kekuatan berada di bawah koordinasi langsung Markas Besar TNI.
Fokus Penguatan di Wilayah Strategis dan Teknologi Pertahanan
Sebelumnya, Kemenko Polkam menggelar rapat koordinasi pada Rabu, 29 Oktober 2025, guna membahas penguatan kekuatan TNI Angkatan Darat (AD), Laut (AL), dan Udara (AU) dalam kerangka RPJMN 2025–2029.
Dalam siaran pers yang dirilis pada Jumat, 31 Oktober 2025, Kemenko Polkam menegaskan bahwa seluruh pembangunan kekuatan TNI akan dijalankan secara terpadu sesuai arah kebijakan pertahanan nasional.
"Melalui rakor ini, Kemenko Polkam memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025–2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang diamanatkan dalam RPJMN," kata Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo selaku Asisten Deputi Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam.
Adapun rincian rencana penguatan mencakup:
- TNI AD: Fokus pembentukan 750 batalyon tempur di wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur.
- TNI AL: Pembentukan lima Komando Armada (Koarmada), lima belas Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta modernisasi kapal berbasis teknologi informasi.
- TNI AU: Pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga 2029 dan pengembangan satuan antariksa di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).
Penguatan ini diharapkan dapat membentuk kekuatan pertahanan yang adaptif terhadap tantangan keamanan kawasan dan perkembangan teknologi global.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








