Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Survei Median Sebut Jarak Elektabilitas Capres Semakin Tipis, Fadli: Awal Bulan Melampaui Petahana

Oleh Sigit Rilo Pambudi
SHARE   :

Survei Median Sebut Jarak Elektabilitas Capres Semakin Tipis, Fadli: Awal Bulan Melampaui Petahana

Pantau.com - Selisih elektabilitas dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden semakin menipis. Survei Median menyebutkan selisih elektabilitas itu hanya terpaut 9,2 persen dari sebelumnya pada November 2018 masih berjarak 12,2 persen.

Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Fadli Zon mengatakan hasil survei Median paling mendekati dengan hasil survei internal yang dilakukan pihaknya. Meskipun, katanya, dalam survei internal jaraknya lebih mendekati lagi.

Baca juga: Survei Median: Elektabilitas Prabowo-Sandi Kian Mendekati Jokowi-Ma'ruf

"Saya kira ini merupakan satu hal yang membuat kami optimistis. Bahwa dalam waktu dekat, akhir bulan atau awal bulan depan sudah melampaui petahana," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Fadli pun memuji lembaga survei Median yang menurutnya lembaga survei yang lebih independen. Menurut Fadli lembaga-lembaga survei nasional lain dianggapnya tidak jelas dan terkesan seperti ada yang membiayai.

"Dalam survei Median kan kalo ga salah 7-9 persen. Saya sudah lihat hasil surveinya. Saya kira ini membuat data kami makin dekat. Ini salah satu survei yang menurut saya lebih independen karena tidak terafiliasi dengan kedua kandidat yang saya tahu," ungkapnya.

Di lain sisi, Fadli menilai bahwa semakin dekatnya jarak elektabilitas Prabowo-Sandiaga dengan Jokowi-Ma'ruf dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurutnya, faktor itu ialah masyarakat saat ini melihat tidak ada keberhasilan yang dilakukan oleh kepemerintahan yang sekarang.

"Kan memang pemerintah ini gagal dalam banyak hal. Pertumbuhan ekonomi gagal, pencapaian tax ratio gagal, dalam persoalan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan saja masih gagal. Jadi utang menumpuk, harga makin naik, daya beli melemah, itu kan tidak bisa dibohongi. Tidak bisa pakai pencitraan ya," tandasnya.

Sekadar informasi, Eksekutif Median Rico Marbun menyebut elektabilitas Joko Widodo-Maruf Amin sebesar 47,9 persen, naik 0,2 persen sejak November 2018. Sementara elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 38,7 persen, naik 3,2 persen sejak November 2018.

Baca juga: Lembaga Survei Median Beberkan Alasan Masyarakat Enggan Pilih Jokowi dan Prabowo

Walau sama-sama naik, menurut Rico kedua Paslon belum mencapai angka elektabilitas yang aman.

"Ini warning untuk pasangan 01 terutama untuk bekerja lebih keras. Tapi ini warning juga untuk Paslon 02 karena walaupun naik 3 persen, tapi ini terlalu lambat. Kalau kita ambil secara linear mungkin tidak akan terkejar kalau pergerakan terlalu lambat," kata Rico dalam konferensi pers dikawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin, 21 Januari 2019.

Penulis :
Sigit Rilo Pambudi