Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PBB Desak Penghentian Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis di Seluruh Dunia

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

PBB Desak Penghentian Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis di Seluruh Dunia
Foto: (Sumber: Arsip foto - Pengunjuk rasa dari sekelompok solidaritas jurnalis melakukan aksi protes atas tewasnya rekan mereka akibat serangan rezim Israel di Kota Gaza, Palestina, Selasa (26/8/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/nym.)

Pantau - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengakhiri impunitas terhadap kejahatan yang dilakukan terhadap jurnalis, menyusul peringatan Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis yang jatuh pada 2 November.

Pembungkaman Jurnalis Dinilai Tidak Dapat Diterima

Seruan ini disampaikan oleh Juru Bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers yang digelar pada Senin, 3 November 2025.

"Kami sudah lama percaya bahwa semua impunitas yang terjadi di berbagai negara di dunia harus diakhiri karena telah mengakibatkan banyak jurnalis terbunuh", tegas Farhan.

Ia menambahkan bahwa terdapat kekuatan, termasuk pemerintah di beberapa negara, yang secara aktif berupaya membungkam jurnalis.

Menurutnya, tindakan tersebut adalah langkah yang tidak dapat diterima dan bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan pers dan hak asasi manusia.

Hari Peringatan untuk Keselamatan dan Kebebasan Pers

Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis diperingati setiap tanggal 2 November dan ditetapkan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2013.

Penetapan hari peringatan ini dilakukan untuk mengenang dua jurnalis asal Prancis yang dibunuh di Mali pada 2 November.

Tujuan utama dari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran global terhadap ancaman dan kekerasan yang dihadapi para jurnalis serta mendesak negara-negara untuk memastikan perlindungan hukum yang memadai bagi pekerja media.

PBB menegaskan bahwa memerangi impunitas merupakan langkah penting dalam menjamin keselamatan dan kebebasan pers di seluruh dunia.

Penulis :
Ahmad Yusuf