
Pantau - Kedutaan Besar Jepang di Indonesia memproyeksikan adanya usulan kerja sama baru di bidang pertahanan antara Jepang dan Indonesia, seiring meningkatnya kompleksitas situasi keamanan di kawasan Indo-Pasifik.
Hal ini disampaikan oleh Kuasa Usaha ad interim Jepang untuk Indonesia, Myochin Mitsuru, dalam acara Resepsi Hari Pasukan Bela Diri Jepang yang digelar di Jakarta pada Selasa (4/11/2025).
“Masih terlalu dini untuk memutuskan apa pun terkait kerja sama pertahanan, tetapi kami yakin bahwa pemerintahan Takaichi yang baru ingin mengusulkan kerja sama pertahanan baru dengan Indonesia,” ujar Mitsuru.
Indonesia Jadi Mitra Strategis Jepang di Indo-Pasifik
Mitsuru menyebut bahwa Indonesia dan Jepang merupakan dua negara maritim yang memiliki posisi strategis di kawasan Indo-Pasifik, dan saat ini berstatus sebagai mitra strategis komprehensif.
Ia menekankan bahwa kedua negara berbagi nilai dan prinsip dasar yang sama, sehingga kerja sama di bidang pertahanan semakin penting untuk diperkuat.
“Pertukaran di bidang pertahanan antara Jepang dan Indonesia telah berkembang secara signifikan,” tambahnya.
Beberapa bentuk kerja sama pertahanan yang telah berlangsung meliputi:
Pertemuan tingkat menteri antara Menteri Pertahanan Jepang sebelumnya, Gen Nakatani, dan Menhan Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin, di Indonesia.
Pertemuan lanjutan antara Menhan Jepang yang baru, Shinjiro Koizumi, dan Sjafrie di Malaysia pada Sabtu (1/11).
Partisipasi Jepang dalam latihan multinasional Super Garuda Shield yang digelar di Indonesia pada Agustus–September 2025.
Latihan Militer Gabungan dan Pendidikan Taruna
Partisipasi Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dalam Super Garuda Shield tahun ini merupakan yang keempat sejak 2022.
Sorotan utama latihan tersebut mencakup:
Keterlibatan Kapal Angkut Osumi, Pesawat Angkut C-130, serta personel dari Pasukan Bela Diri Darat Jepang.
Total personel Jepang yang terlibat dalam latihan tersebut mencapai lebih dari 600 orang.
Selain aspek operasional, Mitsuru juga menyoroti pentingnya pertukaran antar masyarakat, khususnya di sektor pendidikan militer.
Program pertukaran yang telah berjalan antara lain:
Pengiriman taruna TNI untuk belajar di National Defense Academy of Japan, program yang telah dimulai sejak 1998.
Partisipasi personel militer Indonesia dalam program magister dan doktoral di National Institute of Defense Studies di Jepang.
“Kehadiran mereka menjadi salah satu pilar dalam pengembangan hubungan antara kedua negara dan mewakili generasi pemimpin berikutnya … Kami menantikan peran aktif mereka yang berkelanjutan sebagai jembatan hubungan pertahanan Jepang-Indonesia,” tutup Mitsuru.
- Penulis :
- Aditya Yohan







