Pantau - Kasus pencurian helm yang melibatkan ayah dan anak di Jalan Swasembada Timur, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, berakhir dengan jalan damai antara korban dan pelaku.
Proses Damai dan Restorative Justice
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Sigit Kumolo menjelaskan bahwa korban memilih menyelesaikan kasus ini melalui mekanisme restorative justice dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan.
"Keputusan damai diambil dengan mempertimbangkan aspek kemanusiaan," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa korban telah memaafkan kedua pelaku, yang kemudian dituangkan dalam akta perdamaian resmi.
Meski telah ada perdamaian, kepolisian tetap menjalankan prosedur hukum sesuai ketentuan yang berlaku.
Tes Urine dan Tindakan Lanjutan
Kepolisian melakukan tes urine terhadap pelaku dan hasilnya menunjukkan bahwa MS (43) positif menggunakan narkotika jenis sabu.
"Pelaku MS kami kirim ke panti rehabilitasi pecandu narkoba untuk menjalani perawatan," kata Kompol Sigit.
Sementara itu, anak pelaku berinisial AS (12) dibawa ke panti sosial untuk mendapatkan pembinaan lebih lanjut.
Kompol Sigit menegaskan bahwa Polsek Tanjung Priok tetap menempuh langkah hukum dan sosial sesuai prosedur agar semua pihak memperoleh keadilan dan pembinaan yang tepat.
Kronologi Kejadian
Peristiwa pencurian helm ini terjadi pada Selasa (28/10) sekitar pukul 17.16 WIB di Jalan Swasembada Timur XVIII, Kelurahan Kebon Bawang, Kecamatan Tanjung Priok.
Saat itu, korban tengah membeli bakso dan meninggalkan helm di spion sepeda motornya.
Setelah pulang ke rumah, korban menyadari helmnya hilang dan meninjau rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Dari rekaman tersebut terlihat dua orang mengambil helm tersebut.
Korban kemudian melapor ke polisi dan bersama rekannya menelusuri jejak pelaku melalui CCTV hingga akhirnya menemukan keduanya di sebuah warung di kawasan Tanjung Priok pada Senin (3/11) malam.
Kedua pelaku lalu diserahkan ke Polsek Tanjung Priok untuk proses lebih lanjut, ujar Kompol Sigit.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
