Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

PBNU Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Gus Fahrur: Ini Momentum Rekonsiliasi Sejarah

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

PBNU Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Gus Fahrur: Ini Momentum Rekonsiliasi Sejarah
Foto: Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi (sumber: PBNU)

Pantau - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur, menyatakan dukungan terhadap usulan Kementerian Sosial yang mengajukan Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) untuk dianugerahi gelar Pahlawan Nasional.

Gus Fahrur menilai bahwa kedua tokoh tersebut memiliki kontribusi besar terhadap bangsa Indonesia dalam dua fase sejarah yang berbeda dan layak mendapatkan penghargaan atas jasa-jasa mereka.

"Keduanya punya jasa luar biasa dalam membangun bangsa di masa-masa sulit. Menetapkan mereka sebagai Pahlawan Nasional bukan berarti meniadakan kritik atas kekurangan yang pernah ada, tetapi bentuk penghargaan atas jasa besar yang telah mereka berikan," ungkapnya.

Menurut Gus Fahrur, bangsa Indonesia harus belajar dari masa lalu secara utuh, baik dari sisi kebaikan maupun kekurangannya, agar mampu membangun masa depan yang lebih bijak dan beradab.

Ia juga mengutip sebuah prinsip dalam tradisi keilmuan Islam, "Menjaga yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik," sebagai dasar penting dalam menyikapi sejarah bangsa.

Kontribusi Soeharto dan Gus Dur Dinilai Besar untuk Bangsa

Gus Fahrur menyebutkan bahwa Soeharto berjasa besar dalam membangun stabilitas nasional dan kemajuan ekonomi Indonesia.

"Pak Harto berjasa besar dalam stabilisasi nasional dan pembangunan ekonomi. Di masa beliau, Indonesia dikenal dunia sebagai salah satu macan ekonomi baru Asia, dengan program pembangunan yang terencana dan stabilitas ekonomi serta keamanan yang tinggi," ia mengungkapkan.

Selain itu, Gus Fahrur juga menyebut peran penting Soeharto dalam bidang sosial-keagamaan yang memperkuat kohesi nasional.

Sementara itu, Gus Dur dinilai berjasa besar dalam memperjuangkan demokrasi, pluralisme, dan rekonsiliasi bangsa pasca reformasi.

Apresiasi terhadap Kementerian Sosial dan Harapan Rekonsiliasi Sejarah

Gus Fahrur mengapresiasi langkah Kementerian Sosial di bawah kepemimpinan Saifullah Yusuf yang telah merampungkan proses pengajuan sejumlah tokoh kepada Dewan Gelar untuk mendapatkan status Pahlawan Nasional.

Ia berharap penetapan gelar ini dapat menjadi tonggak untuk rekonsiliasi sejarah dan memperkuat semangat kebangsaan di tengah masyarakat Indonesia.

"Semoga dengan penetapan ini, kita semakin menghargai peran semua pihak dalam perjalanan bangsa baik sipil, militer, maupun ulama. Semua punya andil dalam menjaga Indonesia," tutupnya.

Penulis :
Leon Weldrick