
Pantau - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Kamis (6/11), untuk membahas percepatan hilirisasi dan pengembangan program prioritas Kampung Nelayan Merah Putih.
Pembahasan Hilirisasi Jadi Fokus Utama
Rapat terbatas yang dimulai siang hari itu dihadiri oleh sejumlah menteri terkait, termasuk Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo memberi arahan untuk mempercepat hilirisasi di sektor perikanan, pertanian, energi, mineral, dan batu bara.
"Tadi kami sudah membicarakan setelah pulang dari Cilegon, arahan Bapak Presiden, dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara, tadi Pak Rosan juga. Kita akan selesaikan pada tahun ini untuk semuanya, dan pada 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan," ungkapnya.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa percepatan hilirisasi menjadi pokok bahasan utama dalam pertemuan tersebut.
"Tadi sudah dibahas mengenai hilirisasi. Percepatan hilirisasi," ia mengungkapkan.
Kampung Nelayan Merah Putih Ditargetkan Selesai 2025
Selain hilirisasi, rapat juga membahas program Kampung Nelayan Merah Putih yang menjadi salah satu prioritas pemerintah.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa saat ini pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih telah mencapai sekitar 20–30 persen.
"Target kita adalah membentuk 65 Kampung Nelayan Merah Putih hingga akhir 2025. Sekarang sudah 20–30 persen, kurang lebih," jelasnya.
Presiden Prabowo juga memberikan instruksi khusus kepada Trenggono untuk memperluas proyek budi daya perikanan di seluruh Indonesia.
"Pembangunan budi daya di darat itu juga salah satu yang diminta oleh beliau untuk di 500 kabupaten," ungkapnya.
Target penyelesaian proyek budi daya tersebut ditetapkan pada tahun 2026, dengan pembangunan awal dimulai tahun ini.
"Tetapi, tahun ini dimulai, kita ada 100 titik yang akan kita bangun," ujar Trenggono.
Rapat terbatas berlangsung selama sekitar dua jam, sebelum Presiden Prabowo melanjutkan diskusi lebih lanjut dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani.
- Penulis :
- Arian Mesa







