Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Transaksi Misi Dagang Jatim-NTT Tembus Rp1,8 Triliun, Jadi yang Tertinggi dari 46 Gelaran

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Transaksi Misi Dagang Jatim-NTT Tembus Rp1,8 Triliun, Jadi yang Tertinggi dari 46 Gelaran
Foto: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma dalam sesi jumpa pers di sela kegiatan Misi Dagang Jatim-NTT, di Kupang, Kamis 6/11/2025 (sumber: ANTARA/Yoseph Boli Bataona)

Pantau - Misi dagang antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat nilai transaksi lebih dari Rp1,8 triliun hingga pukul 14.00 WITA, menjadikannya yang tertinggi dari 46 misi dagang yang telah digelar sebelumnya.

Kegiatan ini berlangsung di Aston Kupang Hotel & Convention Center, Kota Kupang, dan melibatkan berbagai perangkat daerah, BUMD, serta asosiasi pengusaha dari kedua provinsi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan bahwa angka transaksi yang tinggi ini mencerminkan kekuatan ekonomi dan potensi besar yang dimiliki oleh Jatim dan NTT.

"Transaksi di NTT menjadi yang tertinggi dari 46 misi dagang yang kami lakukan," ungkapnya.

Sinergi Ekonomi Antarwilayah

Khofifah menegaskan pentingnya sinergi antara dua provinsi ini, tidak hanya dari sisi perdagangan tetapi juga dalam pembangunan SDM dan pengurangan kemiskinan.

"Dengan menemukan produk-produk andalan dan unggulan di kedua provinsi ini, kita bisa semakin meningkatkan kekuatan ekonomi, perdagangan, dan tentu industri kreatif di setiap lini," ia mengungkapkan.

Ia menambahkan bahwa target utama dari setiap misi dagang adalah tumbuh dan sejahtera bersama.

"Di setiap misi dagang, target kami adalah tumbuh bersama, berkembang bersama, maju bersama, dan sejahtera bersama," jelas Khofifah.

Sebagai bentuk kolaborasi strategis yang berkelanjutan, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan.

"Harapannya, kekuatan fiskal di antara kedua provinsi dapat mendorong pemerataan ekonomi dan memberikan penguatan terutama pada sektor UMKM," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengunjungi booth “Morige”, sebuah produk pangan olahan NTT berbahan dasar sorgum, sebagai bentuk dukungan terhadap produk lokal.

Perdagangan Saling Menguatkan

Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyebut misi dagang sebagai instrumen kebijakan ekonomi yang efektif untuk mendorong pertumbuhan antarwilayah.

"Kegiatan ini bertujuan meningkatkan volume transaksi perdagangan dan memperluas jaringan pasar antar daerah serta menciptakan likuiditas dan perputaran modal yang lebih cepat," ujarnya.

Kerja sama perdagangan ini membuka akses pasar yang lebih luas bagi petani dan nelayan NTT serta mengintegrasikan produk primer dari NTT ke dalam rantai nilai industri di Jatim.

Sementara itu, arus komoditas dari Jatim ke NTT dinilai vital dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung sektor peternakan serta perikanan di wilayah timur Indonesia tersebut.

"Jatim menyediakan barang modal dan konsumsi siap pakai, sementara NTT menyuplai bahan baku berkualitas tinggi yang dibutuhkan oleh industri dan pasar konsumsi Jatim," kata Johni.

Adapun komoditas unggulan dari NTT yang dikirim ke Jatim pada semester I tahun 2025 mencakup kemiri, kelapa, kopra, jagung, porang, jagung biji, mete biji, rumput laut kering, telur tetas, dan cakalang.

"Dampak jangka panjangnya diharapkan tidak hanya terbatas pada angka transaksi, tetapi juga meliputi penciptaan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan petani dan pelaku usaha kecil di NTT, serta penguatan ketahanan pasokan industri di Jatim," tutup Johni.

Penulis :
Leon Weldrick