
Pantau - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) menyatakan akan mengikuti arahan serta masukan dari pemerintah dalam keterlibatannya terkait rencana penggabungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan Grab.
Danantara Tegaskan Komitmen Ikuti Arah Pemerintah
Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses penggabungan kepada perusahaan masing-masing.
"Kalau soal itu kita serahkan ke perusahaan masing-masing. Kan pemerintah juga sudah memberikan masukan, kita pasti ikuti masukannya dari pemerintah," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Danantara akan terus mendengarkan pandangan dari pemerintah dalam proses ini.
"Kita tentu mendengarkan masukan pemerintah. Pasti inginnya sangat baik. Tapi, tentu kita harus fokus B2B antara kedua perusahaan itu," ujarnya.
Pandu menegaskan bahwa fokus utama dari penggabungan tersebut terletak pada hubungan business-to-business (B2B) antara GoTo dan Grab.
Danantara akan terus meninjau dinamika proses B2B yang terjadi, serta mendukung hubungan bisnis antara kedua perusahaan.
Pandu juga menekankan pentingnya menciptakan keuntungan komersial dalam langkah strategis ini.
"Nantinya, kita pasti akan support, tapi kita lihat. Karena yang penting juga dari sisi commercial return harus ada. Jadi, kita harus juga menjaga itu," ia mengungkapkan.
Pemerintah Bahas Rencana, GoTo Tunggu Kepastian
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa wacana penggabungan antara GoTo dan Grab merupakan bagian dari diskusi internal pemerintah dalam merumuskan peraturan presiden terkait ojek daring.
Ia menyebut bahwa saat ini proses tersebut masih dalam tahap pencarian bentuk, baik dalam skema merger maupun akuisisi, dan BPI Danantara disebut sebagai salah satu pihak yang berpotensi terlibat dalam prosesnya.
Sementara itu, pihak GoTo menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam memperkuat ekosistem digital nasional.
Namun demikian, Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani, menegaskan bahwa hingga kini belum ada keputusan atau kesepakatan apa pun terkait penggabungan.
GoTo juga memastikan bahwa penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 25 November 2025 tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi tertentu.
"Direktur Utama, Direksi, dan manajemen terus berkomitmen penuh untuk bertindak secara profesional serta mengutamakan kepentingan seluruh pemangku kepentingan," ungkapnya.
- Penulis :
- Arian Mesa








