Pantau - Wakil Presiden Gibran Rakabuming meminta Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor demi mencapai target nol kasus stunting pada tahun 2030.
Arahan tersebut disampaikan Gibran dalam dialog bersama Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025 di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
"Pak Gubernur masih punya pekerjaan rumah (stunting, red) 15,9 persen, dan karena penduduk di Jawa Barat ini sangat besar, ini kita harus kerja keroyokan," ungkap Gibran.
Ia juga mempertanyakan strategi Jawa Barat yang berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 21,7 persen pada 2023 menjadi 15,9 persen pada 2024.
Strategi Penurunan Stunting di Jawa Barat
Wakil Gubernur Erwan Setiawan menjelaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil dari sinergi antara seluruh unsur pemerintahan dan masyarakat.
"Kami memperkuat komitmen pimpinan daerah, kolaborasi lintas sektor, hingga tingkat desa. Kami juga membentuk tim pendampingan daerah yang melibatkan seluruh perangkat daerah sebagai pembimbing dalam penurunan prevalensi stunting," ia mengungkapkan.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan tidak ada lagi kasus stunting baru dalam lima tahun ke depan.
"Kami menargetkan nol stunting di Jawa Barat," ujarnya.
Peran Daerah dalam Upaya Nasional
Wapres Gibran menekankan bahwa keberhasilan penurunan stunting di daerah tidak lepas dari peran aktif berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, dan masyarakat.
Ia menyebut kerja sama berkelanjutan menjadi kunci penting dalam mencapai target nasional.
Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan penurunan prevalensi stunting terbaik pada 2024.
Sebagai perbandingan, Sumatera Selatan berhasil menurunkan angka stunting dari 20,3 persen menjadi 16,8 persen, sedangkan Sulawesi Selatan menurunkan dari 27,4 persen menjadi 23,3 persen dalam periode 2023–2024.
- Penulis :
- Leon Weldrick
