Pantau - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Phnom Penh memastikan bahwa 107 Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditetapkan sebagai tersangka penipuan daring oleh Kepolisian Kamboja dalam keadaan sehat dan aman.
Penangkapan terhadap para WNI ini dilakukan oleh Satuan Tugas Gabungan Kamboja pada 31 Oktober 2025 di Phnom Penh.
Seluruh WNI tersebut telah ditetapkan sebagai bagian dari jaringan penipuan daring internasional dan saat ini telah dipindahkan ke Detensi Imigrasi Kamboja di kawasan Prek Pnov, Phnom Penh.
Proses Pemulangan dan Pendampingan KBRI
KBRI Phnom Penh mengajukan akses kekonsuleran segera setelah memperoleh informasi penangkapan, dan pada 2 November 2025, perwakilan KBRI telah menemui langsung para WNI untuk memberikan pendampingan.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh WNI dilaporkan dalam kondisi baik dan aman, termasuk satu pasangan suami-istri, di mana sang istri sedang hamil empat bulan dan dalam kondisi sehat.
Sebagian besar dari para WNI tersebut memiliki dokumen paspor yang sah.
KBRI Phnom Penh menyatakan bahwa proses deportasi akan dilakukan secara mandiri dalam beberapa gelombang dan pihaknya berkomitmen untuk terus mengawal proses tersebut.
Imbauan KBRI dan Statistik Kasus
KBRI Phnom Penh mengingatkan masyarakat Indonesia agar tidak mudah tergiur oleh tawaran kerja yang menjanjikan gaji tinggi, pekerjaan ringan, serta persyaratan yang minim.
Hingga September 2025, KBRI Phnom Penh telah menangani 4.030 kasus pelindungan dan kekonsuleran, dengan 3.323 di antaranya melibatkan WNI dalam aktivitas penipuan daring.
Bagi WNI yang membutuhkan bantuan, KBRI Phnom Penh menyediakan layanan hotline di nomor +855 12 813 282.
- Penulis :
- Leon Weldrick
