
Pantau - Komedian Pandji Pragiwaksono mengaku telah berdialog langsung dengan perwakilan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) untuk membicarakan polemik materi lawakan yang dianggap menyinggung masyarakat adat Toraja.
Dialog tersebut berlangsung di Markas Comika, Jakarta Selatan, pada Kamis, 13 November 2025, dan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal AMAN, Rukka Sombolinggi.
Pandji menyatakan bahwa pertemuan itu membahas kemungkinan penyelesaian yang dapat ditempuh, termasuk potensi sanksi terhadap dirinya atas materi lawakan yang menuai kritik dari masyarakat adat.
Menurut penjelasan dari Rukka Sombolinggi, penyelesaian persoalan seperti ini biasanya melibatkan pertemuan dengan perwakilan dari 32 wilayah adat Toraja guna mencapai keputusan bersama.
Pandji mengungkapkan bahwa dari hasil diskusi tersebut, bentuk penyelesaian tidak selalu berupa hukuman atau denda, namun dapat berbentuk sumbangan sebagai simbol iktikad baik untuk memperbaiki hubungan.
Ia pun mengakui kesalahan dalam proses kreatif penulisan materi dan menegaskan tidak memiliki niat menghina pihak mana pun.
"Saya juga sadar bahwa saya ignorant dalam penulisan joke. Tidak bermaksud untuk menghina masyarakat Toraja, dan untuk itu saya meminta maaf," ungkapnya.
Pandji Belum Terima Surat Panggilan dari Kepolisian
Terkait laporan ke kepolisian yang dilayangkan oleh sejumlah pihak, Pandji menyebut bahwa hingga saat ini dirinya belum mendapatkan surat panggilan resmi dari aparat penegak hukum.
Ia menyatakan akan mengikuti proses yang berlaku apabila nantinya dipanggil secara resmi oleh pihak kepolisian.
- Penulis :
- Leon Weldrick







