
Pantau - Jusuf Kalla menekankan bahwa keadilan merupakan faktor utama dalam menjaga perdamaian dan mencegah konflik sosial serta keagamaan di Indonesia.
Dalam forum diskusi virtual yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Jusuf Kalla menyatakan bahwa sejak kemerdekaan Indonesia telah mengalami sekitar 15 konflik besar yang menelan korban jiwa lebih dari seribu orang.
Ia mengungkapkan, "Inti dari banyaknya konflik adalah ketidakadilan. Karena itu, keadilan, kemajuan, dan kemakmuran menjadi dasar penting bagi terciptanya perdamaian."
Dari seluruh konflik tersebut, 10 di antaranya dipicu oleh ketidakadilan dalam aspek ekonomi, sosial, maupun politik.
JK menegaskan bahwa upaya pencegahan konflik jauh lebih penting daripada penanganannya setelah konflik terjadi.
Konflik Berakar dari Persoalan Sosial dan Politik
Jusuf Kalla menyoroti bahwa banyak konflik sosial dan keagamaan di Indonesia berawal dari persoalan lokal seperti hubungan antarwarga dan antarumat beragama.
" Itu bukan dimulai dari perbedaan agama, tetapi konflik politik yang kemudian dibawa ke ranah agama," ia menjelaskan, merujuk pada konflik di Poso dan Ambon.
Ia menyebut Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ia gagas di Makassar sebagai contoh nyata upaya preventif yang efektif dalam membangun dialog lintas agama.
"Dulu kami mengadakan pertemuan bulanan di masjid, katedral, hingga pura. Tokoh agama memberikan penjelasan tentang ajarannya masing-masing sehingga tak ada salah paham," ungkapnya.
Menurutnya, penyuluh agama memiliki peran strategis dalam menjaga harmoni sosial dan menyampaikan pesan damai kepada masyarakat tanpa diskriminasi.
"Islam adalah rahmatan lil alamin. Penyuluh agama harus menjadi penyejuk, bukan pemicu ketegangan," tegasnya.
Kesejahteraan Masyarakat dan Rumah Ibadah Jadi Prioritas
Jusuf Kalla menekankan pentingnya memakmurkan rumah ibadah sekaligus memperhatikan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.
Ia menyatakan, "Kalau masyarakat sejahtera, konflik jarang terjadi."
Menurutnya, banyak konflik yang muncul dari wilayah-wilayah dengan tingkat kesejahteraan rendah, sehingga pembangunan ekonomi menjadi bagian penting dari upaya menjaga perdamaian.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa keadilan, penghormatan terhadap keyakinan, dan komunikasi antarumat beragama adalah fondasi utama dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Dengan berlaku adil dan saling memahami, kita bisa membangun Indonesia yang aman, adil, dan makmur," ujarnya.
- Penulis :
- Shila Glorya







