Pantau - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan pengawasan kecukupan stok pangan menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan 2025.
Pengawasan Komoditas Strategis dan Antisipasi Kenaikan Harga
“Upaya itu sebagai mitigasi risiko inflasi akibat dinamika cuaca dan peningkatan permintaan," disampaikan Kepala Perwakilan BI Bali Erwin Soeriadimadja.
BI Bali telah memetakan sejumlah komoditas pangan yang berkontribusi besar terhadap inflasi, yaitu beras, daging ayam, dan telur.
Komoditas musiman yang perlu diantisipasi karena tren kenaikan harganya dalam lima tahun terakhir adalah canang sari atau rangkaian janur dan bunga, cabai merah, cabai rawit, pisang, jeruk, dan daging babi.
"Komoditas musiman itu menjadi fokus pengawasan karena kerap memberi tekanan harga terutama menjelang hari raya," ujar Erwin.
"Wij" (typo?) Need exact quotes: second quote: "Kami akan terus bersinergi..." use exactly. Continue.
"Kami akan terus bersinergi untuk mengawal stabilitas harga dan ingin menjadi contoh bagi nasional dalam memastikan terpenuhinya bahan pangan strategis tidak hanya untuk masyarakat tapi juga mendukung pariwisata", ujar Erwin.
TPID Bali menurunkan tim untuk memantau harga kebutuhan pokok di 60 pasar di seluruh Bali.
Masyarakat dapat memantau hasil pemantauan harga melalui Sistem Informasi Harga Pangan (Sigapura).
Perkembangan Harga Komoditas dan Upaya Penguatan Ketahanan Pangan
Harga cabai merah besar mengalami kenaikan menjadi rata-rata Rp51.425/kg, naik 3,61 persen atau Rp1.856.
Harga tertinggi cabai merah besar berada di Kabupaten Tabanan sebesar Rp59.444/kg dan Denpasar sebesar Rp54.333/kg.
Cabai rawit merah naik 5 persen atau Rp1.500 menjadi rata-rata Rp29.988/kg.
Harga daging babi, komoditas penting saat Galungan, berada pada rata-rata Rp89.385/kg.
Harga beras medium rata-rata stabil di Rp14.555/kg, beras SPHP Rp11.970/kg, dan beras premium Rp15.658/kg.
Inflasi Bali pada triwulan III 2025 tercatat 2,61 persen, sementara pertumbuhan ekonomi daerah mencapai 5,88 persen.
BI menyalurkan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian dan perikanan untuk memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan produktivitas jangka panjang.
Penerima bantuan meliputi koperasi petani, kelompok petani subak, dan badan usaha desa di seluruh kabupaten/kota di Bali.
- Penulis :
- Aditya Yohan
