Pantau - Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menegaskan urgensi penguatan tata kelola halal global dalam ajang Halal 20 (H20) Summit 2025 yang berlangsung di Qurtuba Convention Center, Johannesburg, Afrika Selatan.
Standar Terintegrasi Jadi Kunci Masa Depan Industri Halal Dunia
Kepala BPJPH, Ahmad Haikal Hasan, menyampaikan bahwa keberhasilan industri halal dunia sangat bergantung pada kemampuan negara-negara dalam membangun sistem dan standar halal yang terintegrasi secara global.
“Penyelarasan standar halal global, termasuk mekanisme saling pengakuan, merupakan kebutuhan mendesak untuk menciptakan ekosistem halal dunia yang kredibel,” ujarnya dalam forum tersebut.
Ia menambahkan bahwa harmonisasi sistem halal antarnegara akan memudahkan proses sertifikasi, meningkatkan efisiensi perdagangan, serta memperkuat posisi industri halal di pasar internasional.
Menurutnya, transparansi, akuntabilitas, dan kolaborasi lintas negara menjadi fondasi penting dalam mewujudkan globalisasi sektor halal yang berkelanjutan.
“Era halal global adalah era kolaborasi. Tidak ada negara yang bisa bekerja sendiri. Kita harus berjalan bersama untuk membangun kepercayaan dan memastikan kemanfaatan halal dirasakan secara luas oleh masyarakat dunia,” tegas Haikal.
H20 Summit Jadi Momentum Penguatan Tata Kelola Halal Dunia
Forum H20 Summit 2025 mengangkat tema "Tata Kelola Halal Global: Memperkuat Identitas, Kepercayaan, dan Pertumbuhan Ekonomi", menyoroti pentingnya dialog kebijakan, kolaborasi strategis, dan penyelarasan standar halal antarnegara.
Acara ini diinisiasi oleh BPJPH bekerja sama dengan South African National Halaal Authority (SANHA), sebagai upaya memperkuat peran global Indonesia dalam pengembangan ekosistem halal internasional.
H20 Summit menjadi momentum penting untuk membangun kesepahaman global yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi halal secara inklusif dan berkelanjutan.
- Penulis :
- Aditya Yohan
