Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Petrokimia Gresik Tunjukkan Kepemimpinan dalam Transisi Hijau Lewat Ekonomi Sirkular di COP30 Brasil

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Petrokimia Gresik Tunjukkan Kepemimpinan dalam Transisi Hijau Lewat Ekonomi Sirkular di COP30 Brasil
Foto: Senior Vice President (SVP) Teknologi dan K3LH, Petrokimia Gresik Bambang Ariwibowo (berdiri) memberikan pemaparan di forum internasional Conference of the Parties 30 (COP30) di Belém, Brasil, yang digelar pada 10 - 21 November 2025 (sumber: Petrokimia Gresik)

Pantau - Petrokimia Gresik menegaskan komitmennya dalam mendukung dekarbonisasi global melalui strategi ekonomi sirkular di forum internasional Conference of the Parties ke-30 (COP30) yang digelar di Belém, Brasil, pada 10–21 November 2025.

Perusahaan solusi agroindustri yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia ini mengusung inovasi pemanfaatan produk samping sebagai bagian dari upaya transisi hijau di sektor industri pupuk nasional.

Senior Vice President (SVP) Teknologi dan K3LH Petrokimia Gresik, Bambang Ariwibowo, menyatakan bahwa strategi ekonomi sirkular menjadi langkah konkret dalam menekan emisi karbon dari proses produksi.

"Solusi inovatif ini merupakan langkah nyata perusahaan menuju keberlanjutan lingkungan," ungkapnya.

Strategi Ekonomi Sirkular untuk Dekarbonisasi

Petrokimia Gresik menerapkan strategi ekonomi sirkular melalui optimalisasi berbagai produk samping agar dapat dimanfaatkan kembali dalam proses produksi maupun industri lainnya.

Beberapa inisiatif utama meliputi optimalisasi gipsum dari proses produksi, pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA), serta pemanfaatan karbon dioksida (CO₂) untuk pembuatan dry ice dan produk lainnya.

"Kami memaksimalkan seluruh potensi produk samping agar tidak terbuang, melainkan diubah menjadi bahan baku atau energi alternatif yang mendukung efisiensi dan keberlanjutan operasional kami," jelas Bambang.

Salah satu inovasi unggulan adalah pemanfaatan FABA sebagai bahan baku pengisi (filler) pupuk NPK yang sebelumnya menggunakan white clay hasil penambangan.

Hasil uji coba menunjukkan bahwa penggunaan FABA tetap memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan memberikan hasil yang setara dalam aplikasi pada tanaman padi.

Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada sumber daya tambang baru, tetapi juga meningkatkan efisiensi produksi pupuk secara berkelanjutan.

"FABA memiliki karakteristik dan kandungan yang setara dengan clay. Inovasi ini secara langsung meningkatkan daya saing pupuk NPK yang kami produksi, sehingga manfaatnya juga optimal dirasakan oleh petani sebagai konsumen utama kami," ujar Bambang.

Dampak Lingkungan Positif dan Komitmen Jangka Panjang

Vice President (VP) Lingkungan Hidup Petrokimia Gresik, Bagus Eka Saputra, menyampaikan bahwa perusahaan membangun ekosistem inovasi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Daconi Khotob, menuturkan bahwa perusahaan saat ini mengoperasikan 36 pabrik dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 11 juta ton untuk produk pupuk dan non-pupuk.

Dengan skala produksi sebesar itu, dampak lingkungan menjadi salah satu perhatian utama perusahaan.

Sejak tahun 2021, Petrokimia Gresik telah aktif menjalankan inisiatif dekarbonisasi melalui pendekatan ekonomi sirkular.

"Penerapan ekonomi sirkular tersebut berfokus pada pemanfaatan produk samping (byproduct) menjadi produk bernilai tambah," terang Daconi.

Awalnya strategi ini dianggap sebagai cost center, namun kini terbukti mampu memberikan nilai tambah sekaligus solusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Beberapa dampak positif yang dirasakan dari strategi ini antara lain peningkatan kualitas lingkungan, penurunan risiko kesehatan dan keselamatan kerja, serta terciptanya lingkungan kerja yang lebih nyaman dan kondusif.

Dalam forum COP30, Petrokimia Gresik tampil sebagai perwakilan industri pupuk dari Indonesia yang menunjukkan implementasi nyata transisi hijau di dalam negeri, sekaligus mengangkat kontribusi industri nasional dalam mendukung agenda iklim global.

Penulis :
Leon Weldrick