
Pantau - Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, mendorong percepatan transformasi digital di perguruan tinggi Indonesia.
Penguatan Pilar Digital dan Pemanfaatan AI
Melalui pernyataan di Jakarta, Fauzan menekankan pentingnya sains dan teknologi sebagai fondasi pembangunan ekonomi nasional.
Ia menegaskan, "Kita harus bergerak menuju knowledge-based economy yang bertumpu pada kemampuan mengelola pengetahuan menjadi nilai tambah dan daya saing nasional," ungkapnya.
Fauzan menjelaskan dua pilar strategis pembangunan ekonomi berbasis sains dan teknologi.
Pilar pertama adalah penguatan aspek perangkat lunak melalui percepatan adopsi AI di berbagai sektor.
Pilar kedua adalah pengembangan infrastruktur teknologi, khususnya ekosistem semikonduktor dalam negeri, sebagai fondasi penting transformasi digital nasional.
Menurut Fauzan, kedua pilar tersebut merupakan syarat agar pemanfaatan AI berdampak nyata dan sejalan dengan agenda pembangunan dalam Astacita Presiden dan Wakil Presiden RI.
Ia menambahkan, "AI harus memberikan manfaat yang luas. Bukan hanya berguna sebagai teknologi, tetapi mendorong energi terbarukan, memperkuat teknologi pertanian, mengakselerasi hilirisasi, dan memajukan ekonomi digital," ujarnya.
Tantangan Asia dan Pemerataan Pendidikan Digital
Chair Professor of Learning Technologies and Innovation dari The Education University of Hong Kong, Lim Cher Ping, menyatakan bahwa Asia berpotensi menjadi kekuatan ekonomi global pada 2050.
Namun Asia masih menghadapi tantangan ketimpangan, urbanisasi, dan kesenjangan akses pendidikan.
Lim menekankan bahwa percepatan transformasi digital pascapandemi harus disertai pemerataan kualitas pendidikan.
Ia menyebut tren micro-credential dan portofolio digital akan semakin dominan.
Ia menilai kolaborasi lintas institusi menjadi kunci yang dapat diperkuat melalui jaringan universitas berbasis siber untuk pemerataan pendidikan.
Lim menegaskan, "Kita perlu memastikan pembelajaran digital yang inklusif dan mampu menjangkau seluruh wilayah," ungkapnya.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf







