
Pantau - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menegaskan bahwa keikutsertaan Indonesia dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) merupakan wujud nyata dari komitmen Indonesia terhadap perdamaian dunia dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Pernyataan ini disampaikan Hidayat dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta pada Sabtu.
Ia menyebut bahwa keikutsertaan Indonesia di OKI adalah bentuk aktualisasi dari amanat pembukaan UUD 1945, yaitu bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa.
Indonesia Gagas OKI Usai Tragedi Al Aqsa 1969
HNW menjelaskan bahwa Indonesia turut menggagas pendirian OKI kurang dari sebulan setelah peristiwa pembakaran Masjid Al Aqsa pada tahun 1969.
Saat itu, organisasi ini dibentuk dengan 25 negara anggota.
Kini, OKI telah berkembang menjadi organisasi antarnegara terbesar kedua di dunia setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dengan total 57 negara anggota.
“Ini adalah bukti pilihan politik luar negeri bebas aktif dari Indonesia. Tidak terbatas hanya untuk agama Islam, tetapi negara nonmuslim pun diterima untuk bersama-sama melawan penjajahan di atas dunia, membela Palestina dan menyelamatkan Masjid Al Aqsa,” ujar HNW.
Serukan OKI Lebih Aktif, Kecam Ancaman Terhadap Al Aqsa
Hidayat menyampaikan keprihatinan atas memburuknya kondisi Palestina dan meningkatnya ancaman terhadap Masjid Al Aqsa.
Ia menilai bahwa situasi saat ini lebih serius dibandingkan insiden pembakaran Al Aqsa pada 1969.
“Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjalan menyusuri gorong-gorong yang dibuat di bawah Masjid Al Aqsa,” ungkap HNW.
Keberadaan gorong-gorong tersebut dinilai membahayakan struktur bangunan Masjid Al Aqsa karena berpotensi menyebabkan keruntuhan.
Selain itu, Hidayat mengungkap bahwa sebagian anggota Kongres di Amerika Serikat sedang merancang undang-undang agar Masjid Al Aqsa secara hukum diakui sebagai milik bangsa Yahudi.
Ia menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut bertentangan dengan semangat dan tujuan utama pendirian OKI.
Oleh karena itu, Hidayat menyerukan agar OKI lebih aktif dalam menjalankan peran sentralnya.
“Penting bagi OKI lebih aktif dalam membela Masjid Al Aqsa dan kemerdekaan Palestina agar tujuan didirikannya OKI sebagaimana diprakarsai Indonesia, dapat tercapai dengan selamatnya Masjid Al Aqsa, hadirnya perdamaian, dan negara Palestina merdeka,” tegasnya.
- Penulis :
- Aditya Yohan







