
Pantau - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengajak generasi muda untuk menjadikan sejarah perjuangan bangsa sebagai sumber inspirasi dalam membangun masa depan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045, dalam Forum Diskusi Aktual Berbangsa dan Bernegara yang digelar di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu, 23 November 2025.
Nilai Sejarah dan Peran Ulama Jadi Fondasi Bangsa
Dalam forum tersebut, Hidayat menekankan pentingnya menggali nilai-nilai perjuangan, spiritualitas, dan semangat para pendiri bangsa yang tergambar dalam sidang-sidang penting seperti BPUPK, Panitia Sembilan, dan PPKI.
Ia juga mengingatkan kembali makna konsep Jas Merah (Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah) dan Jas Hijau (Jangan Sekali-kali Hilangkan Jasa Ulama) sebagai pengingat akan kontribusi besar ulama dan organisasi Islam dalam merumuskan dasar negara.
"Peran Muhammadiyah, NU, dan tokoh seperti KH Kahar Muzakir, KH Abdul Halim, dan KH Anwar Sanusi tak bisa dilepaskan dari sejarah pembentukan Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila," ungkapnya.
Tarakan sebagai Refleksi Sejarah dan Simbol Kebangkitan
Hidayat turut menyinggung Tarakan sebagai titik pendaratan pertama tentara Jepang pada tahun 1942. Meski menyakitkan, ia menyebut peristiwa itu sebagai pemicu kebangkitan perjuangan menuju kemerdekaan.
Ia mendorong agar Tarakan tidak lagi dikenang sebagai “pintu masuk penjajahan”, tetapi sebagai “gerbang lahirnya generasi tangguh penjaga kedaulatan”.
Dalam konteks konstitusi, Hidayat mengajak generasi muda untuk tetap menjaga nilai-nilai UUD 1945 dan waspada terhadap bentuk penjajahan baru, baik melalui ideologi, ekonomi, maupun budaya asing.
Menutup pernyataannya, ia menegaskan bahwa seperti generasi 1920-an yang mempersiapkan kemerdekaan 1945, maka generasi masa kini harus mempersiapkan Indonesia Emas 2045 dengan semangat dan visi yang sama.
“Sejarah berulang jika kita mengulang faktor keberhasilannya,” tegas Hidayat.
- Penulis :
- Gerry Eka







