Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Evakuasi Terdampak Banjir di Aceh Terkendala Akses Terputus dan Cuaca Buruk, 9 Korban Longsor Dilaporkan Meninggal

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Evakuasi Terdampak Banjir di Aceh Terkendala Akses Terputus dan Cuaca Buruk, 9 Korban Longsor Dilaporkan Meninggal
Foto: (Sumber : Tim Kantor SAR Aceh mengevakuasi warga dari banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis (27/11/2025). (ANTARA/HO-Kantor SAR Aceh).)

Pantau - Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkapkan bahwa proses evakuasi warga terdampak banjir di sejumlah wilayah Provinsi Aceh mengalami hambatan serius dalam dua hari terakhir akibat akses jalan terputus, pemadaman listrik, serta gangguan jaringan komunikasi.

Akses Terputus dan Komunikasi Lumpuh Hambat Evakuasi

Kehumasan Kantor SAR Banda Aceh, Nadia, menyampaikan bahwa tim SAR di lapangan kesulitan memberikan laporan situasi secara berkala karena terganggunya jaringan komunikasi dan listrik di sejumlah wilayah terdampak.

"Kami mengalami kendala mendapatkan informasi karena jaringan terputus, dan di beberapa wilayah masih terjadi pemadaman listrik," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa akses menuju wilayah Aceh Utara tidak dapat dilalui sehingga tim SAR yang sebelumnya diberangkatkan ke wilayah tersebut tertahan di Kabupaten Pidie Jaya.

Cuaca buruk yang melanda serta banyaknya laporan dari masyarakat membuat personel SAR harus menetapkan skala prioritas dalam penanganan di lapangan.

"Saat ini Kepala Kantor SAR Banda Aceh masih di lokasi terdampak banjir di wilayah Kabupaten Pidie Jaya," ujar Nadia.

Longsor Telan Korban Jiwa, Dua Masih Hilang

Informasi yang diterima Basarnas hingga Jumat dini hari mencatat sembilan korban meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di wilayah Aceh Tengah.

Rincian korban meninggal yakni tiga orang di Paya Tumpi, tiga orang di Kampung Saling, dua orang di Kampung Kelopak Mata, dan satu orang di Kampung Tami Daling yang berada di kawasan objek wisata Natural Park.

Selain itu, dua warga dilaporkan masih hilang dan belum dapat dievakuasi karena keterbatasan peralatan serta medan yang terjal dan tanah yang masih labil.

Nadia menyampaikan bahwa tingginya jumlah permintaan evakuasi dan pencarian anggota keluarga menyebabkan peningkatan signifikan dalam aktivitas tim SAR selama 24 jam terakhir.

"Mohon maaf jika kami kadang tidak langsung merespons pertanyaan, karena kondisi di sini juga kami sedang hectic. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan informasi yang sudah kami terima," ucapnya.

Ia juga meminta dukungan doa dari masyarakat agar kondisi cuaca di Aceh segera membaik guna memperlancar proses evakuasi dan pencarian korban.

Informasi ini dihimpun dari laporan resmi Basarnas dan Kantor SAR Banda Aceh.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti