
Pantau - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, tetap berjalan meskipun wilayah tersebut tengah berada dalam status tanggap darurat bencana akibat banjir bandang dan tanah longsor.
Akses Terbatas, Penyaluran Baru Capai 25 Persen
Distribusi bantuan dilakukan oleh PT Pos Indonesia dan telah menjangkau sekitar 500 keluarga penerima manfaat (KPM) dari total sekitar 2.000 KPM yang terdata di Tapanuli Tengah.
"Kalau ditanya berapa total penerima yang belum tersalurkan, kami belum bisa menyampaikan karena data masih sangat dinamis. Yang jelas, dari total sekitar dua ribuan KPM di Tapanuli Tengah, sekitar 500 yang sudah kami layani", ujar Haris, Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pos Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan saat Haris mendampingi Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam peninjauan distribusi BLTS di Kota Bandung, Jawa Barat.
Haris menjelaskan bahwa penyaluran BLTS di Tapanuli Tengah cukup menantang karena kondisi wilayah terdampak sangat parah dan akses ke sejumlah daerah masih terbatas.
Hingga kini, distribusi bantuan baru terealisasi sekitar 25 persen.
PT Pos Indonesia tetap menjalankan proses penyaluran sesuai standar operasional prosedur (SOP), meskipun dalam kondisi darurat.
Ribuan Keluarga Terdampak, Penyaluran Dilakukan Bertahap
Data Kantor SAR Nias mencatat bahwa banjir bandang dan longsor berdampak besar di sejumlah kecamatan di Tapanuli Tengah, seperti Badiri, Pinangsori, Lumut, Sarudik, Tukka, Pandan, Sibabangun, Tapian Nauli, dan Kolang.
Hingga Kamis, 28 November 2025, sebanyak 1.902 keluarga dilaporkan terdampak.
Dampak terparah terjadi di Kecamatan Kolang dengan 1.261 keluarga terdampak dan satu keluarga beranggotakan empat orang meninggal dunia akibat tertimbun longsor.
PT Pos Indonesia menginstruksikan petugas Pos Regional 1 Sumatera untuk tetap melayani masyarakat sesuai kondisi lapangan.
Penyaluran bantuan melibatkan tim gabungan hingga tingkat kecamatan dan disesuaikan dengan situasi setempat.
"Jadwal penyaluran bantuan harus menyesuaikan dengan arahan. Setelah itu aman baru kami melakukan proses pembayaran", tegas Haris.
Bansos Triwulan IV 2025 Targetkan 35 Juta Penerima
BLTS merupakan bagian dari penyaluran bansos reguler triwulan IV 2025 yang mencakup Program Keluarga Harapan (PKH), sembako atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan BLTS dengan total kuota 35.046.783 KPM.
Dari jumlah tersebut, 16,3 juta KPM merupakan penerima lama, sementara 18,7 juta lainnya adalah penerima baru yang telah diperbarui melalui Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Setiap KPM menerima dana stimulan sebesar Rp900 ribu hingga Rp1,2 juta.
Pada tahap pertama Oktober 2025, penyaluran telah diselesaikan kepada 15,7 juta KPM.
Tahap kedua pada November menargetkan 11,6 juta KPM, dan tahap ketiga direncanakan pada Desember 2025 dengan target lebih dari delapan juta KPM.
Pemerintah menargetkan seluruh penyaluran bansos selesai sebelum akhir tahun 2025, sebagai bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf








