Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Rektor UIN Jakarta Tegaskan Pesantren Berperan Strategis dalam Moralitas dan Peradaban Bangsa

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Rektor UIN Jakarta Tegaskan Pesantren Berperan Strategis dalam Moralitas dan Peradaban Bangsa
Foto: (Sumber : Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin dalam Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren di UIN Jakarta. ANTARA/HO-UIN Jakarta..)

Pantau - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Asep Saepudin Jahar, menegaskan bahwa pesantren memiliki kontribusi besar dalam membentuk karakter dan moralitas bangsa di tengah tantangan globalisasi dan kompleksitas sosial ekonomi.

"Pesantren bukan hanya menjaga tradisi ilmu tetapi juga penggerak moralitas kebangsaan dan peradaban di tengah gempuran globalisasi teknologi digital dan kompleksitas sosial ekonomi," ungkap Asep dalam sambutannya.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Halaqah Penguatan Kelembagaan Pendirian Direktorat Jenderal Pesantren yang digelar di UIN Jakarta.

Penguatan Kelembagaan dan Pengakuan Pesantren

Halaqah yang mengusung tema Pesantren, Ekoteologi dan Kemandirian Ekonomi Umat ini menjadi wadah diskusi penguatan posisi pesantren dalam sistem pendidikan nasional.

Asep mengapresiasi dipilihnya UIN Jakarta sebagai lokasi penyelenggaraan halaqah, setelah sebelumnya diselenggarakan di berbagai kampus Islam negeri lainnya.

UIN Jakarta menyatakan siap berkontribusi aktif dalam memperkuat kelembagaan Direktorat Jenderal Pesantren.

Direktur Pesantren pada Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Basnang Said, menekankan pentingnya pesantren sebagai pusat pembelajaran moralitas dan nilai martabat.

Ia juga mengingatkan bahwa dahulu ijazah pesantren tidak diakui sebagai dokumen negara sebelum masa akhir pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Namun kini, setelah disahkannya ijazah pondok pesantren sebagai dokumen negara, alumni pesantren mendapatkan pengakuan formal dalam dunia pendidikan dan pekerjaan.

"Modalnya adalah, modal dokumen negara, Tut Wuri Handayani," ujar Basnang.

Dorongan Kemandirian dan Perbaikan Fasilitas Pesantren

Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi pesantren, salah satunya keterbatasan fasilitas.

Ia menyebut bahwa keberadaan Direktorat Jenderal Pesantren dapat mendorong pemberian bantuan secara lebih terencana dan terstruktur.

"Mungkin, di UIN ini akan dibentuk manajemen pondok pesantren, itu mendesak," ungkap Ismail.

Ia juga berharap halaqah ini menjadi langkah awal dalam membangun kemandirian pesantren secara berkelanjutan.

"Tentu saja dengan adanya dirjen ini kita mengharapkan kemandirian pesantren lebih terjamin, dan kemudian kita akan mendapatkan kebermanfaatannya dengan kebijakan yang lebih terarah," ia menegaskan.

Penulis :
Ahmad Yusuf