
Pantau - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memberikan penghargaan kepada tiga pengajar berprestasi dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang digelar di Indonesia Arena, kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Jumat.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendidikan Indonesia tidak akan berkembang tanpa peran guru yang berdedikasi.
"Para guru adalah tonggak paling penting dalam pembangunan bangsa. Kami berterima kasih kepada seluruh guru Indonesia dari semua tingkatan," ungkapnya dalam sambutan.
Tiga Guru Diberi Penghargaan karena Komitmen dan Inovasi
Tiga guru yang menerima penghargaan adalah Umi Salamah, Kepala PKPM Banyumas; Koko Triantoro, Kepala SDN Embacang Lama, Sumatera Selatan; dan Syifa Urrachman, guru di SLBN Banda Aceh.
Ketiganya dinilai telah menunjukkan komitmen, inovasi, dedikasi, serta kontribusi transformatif dalam mewujudkan pendidikan bermutu dan inklusif.
Umi Salamah mendapat apresiasi karena membuka rumah pribadinya sebagai tempat belajar bagi anak-anak yang tidak bisa mengakses pendidikan formal.
Koko Triantoro telah mengabdi lebih dari sepuluh tahun di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar), menunjukkan ketekunan dan dedikasi tinggi.
Sementara itu, Syifa Urrachman adalah guru muda penyandang disabilitas netra yang berhasil mengembangkan dan memanfaatkan kompira (komputer bicara) untuk membantu siswa tunanetra belajar secara mandiri.
Penyerahan penghargaan ini menjadi simbol penghormatan negara kepada para pendidik yang telah memberikan kontribusi luar biasa bagi kemajuan pendidikan.
Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kualitas dan Kesejahteraan Guru
Presiden Prabowo juga menegaskan komitmen pemerintah dalam memperbaiki sistem pendidikan nasional melalui berbagai kebijakan strategis.
Ia menyebut bahwa anggaran pendidikan yang merupakan bagian terbesar dari APBN harus dikelola secara tepat sasaran dan bebas dari penyimpangan.
"Tahun ini kita baru mampu memperbaiki 16 ribu sekolah, tahun depan kita targetkan 60 ribu. Semua harus sampai kepada siswa, guru, dan sekolah," ia mengungkapkan.
Upaya pemerintah mencakup investasi besar pada sarana belajar, digitalisasi pembelajaran, dan peningkatan fasilitas sekolah.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan bahwa kebijakan pendidikan dijalankan sesuai arahan Presiden Prabowo.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menaikkan tunjangan untuk guru non-ASN dan memperluas akses Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Selain itu, pemerintah membuka kesempatan studi lanjutan melalui program rekognisi pembelajaran lampau (RPL).
"Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, tahun ini 12.500 guru memperoleh kesempatan untuk studi S1. Pada 2026 ditargetkan mencapai lebih dari 150 ribu. Ini langkah besar untuk meningkatkan mutu dan kesejahteraan guru," ujarnya.
Ia juga melaporkan bahwa digitalisasi sekolah telah menjangkau 16.175 satuan pendidikan melalui distribusi layar interaktif dan revitalisasi fasilitas sekolah.
Penyerahan penghargaan kepada tiga guru berprestasi menjadi momen puncak peringatan HGN 2025 yang menggambarkan komitmen negara dalam memuliakan profesi pendidik.
- Penulis :
- Leon Weldrick







