Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Bekerja dan Mengasuh Anak Bisa Seimbang: Kuncinya Ada pada Kerja Sama Pasangan

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Bekerja dan Mengasuh Anak Bisa Seimbang: Kuncinya Ada pada Kerja Sama Pasangan
Foto: (Sumber : Ilustrasi - Parenting. ANTARA/HO-Pexels/ Emma Bauso..)

Pantau - Menyeimbangkan antara tanggung jawab pekerjaan dan pengasuhan anak menjadi lebih ringan ketika dilakukan melalui kerja sama tim antara pasangan, bukan beban sepihak.

Shruti Dwivedi, pelatih orang tua dan remaja sekaligus Praktisi NLP Bersertifikat ABNLP, menjelaskan bahwa pembagian tanggung jawab seperti memberi makan anak, menyiapkan keperluan sekolah, menjalani rutinitas tidur, hingga membuat daftar belanja akan menciptakan rasa syukur, bukan kemarahan.

"Mengasuh anak memang berat, tetapi menjadi bermakna dan mudah dikelola ketika kedua pasangan berjalan berdampingan. Mengasuh anak bersama bukan tentang membagi segalanya secara merata, melainkan tentang saling mendukung sepenuhnya", ungkapnya.

Manfaat Pengasuhan Bersama bagi Hubungan dan Keseharian

Pasangan yang berbagi peran dalam pengasuhan anak akan merasakan peningkatan kepuasan hubungan dan lebih jarang mengalami pertengkaran.

Orang tua yang merasa didukung di rumah juga cenderung lebih fokus, produktif, dan percaya diri dalam menjalani pekerjaan karena beban emosional mereka berkurang.

Menurut Shruti, "Pagi yang tenang dengan tanggung jawab bersama dapat mengubah hari kerja orang tua secara signifikan."

Kerja sama dalam rumah tangga juga berdampak positif pada anak, seperti emosi yang lebih stabil, meningkatnya kepercayaan diri, kemampuan sosial yang lebih baik, perilaku yang lebih positif, konflik keluarga yang berkurang, dan rutinitas harian yang lebih lancar.

Studi tahun 2024 dalam Psychology Research and Behaviour Management menunjukkan bahwa pengasuhan yang tidak suportif meningkatkan tingkat stres ibu, yang berkorelasi langsung dengan meningkatnya masalah perilaku pada anak.

Sebaliknya, pengasuhan bersama yang kuat menurunkan stres dan mengurangi masalah perilaku.

Studi itu juga menemukan bahwa anak-anak berperilaku lebih baik dan merasa aman ketika orang tua saling berbagi tanggung jawab dan tidak saling menyalahkan.

Mengurangi Stres, Menguatkan Keluarga

Penelitian lain dari World Journal of Psychiatry tahun 2025 yang melibatkan 258 anak prasekolah menyimpulkan bahwa stres pengasuhan berkaitan dengan meningkatnya masalah emosional dan perilaku pada anak.

Hampir 30 persen dari pengaruh tersebut berasal dari cara orang tua berinteraksi dengan anak.

Ketika orang tua mengalami stres tinggi, mereka lebih rentan menunjukkan perilaku kasar, tidak sabar, dan reaksi emosional yang keras, yang dapat diserap oleh anak sebagai energi negatif.

Dengan berbagi beban pengasuhan secara adil, stres bisa ditekan, dan orang tua dapat merespons anak dengan lebih tenang dan penuh empati.

Shruti juga membagikan beberapa tips praktis agar orang tua bisa menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan pengasuhan anak.

Beberapa di antaranya adalah membuat perencanaan mingguan bersama, membagi tugas sesuai kekuatan masing-masing, menyediakan waktu 20 menit setiap hari untuk me time, dan meluangkan minimal 10 menit untuk berdua demi memperkuat hubungan.

"Hal ini memperkuat hubungan, melindungi dunia emosional anak, dan membantu orang tua mengembangkan karier mereka tanpa rasa bersalah atau kelelahan. Keluarga yang kuat dibangun bukan oleh satu orang tua super, tetapi oleh dua pasangan yang suportif", tutup Shruti.

Penulis :
Ahmad Yusuf