Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Jalur Sibolga–Silangit Masih Rawan Longsor, Pengendara Diminta Waspada Tinggi

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Jalur Sibolga–Silangit Masih Rawan Longsor, Pengendara Diminta Waspada Tinggi
Foto: (Sumber: Mobil penumpang melintasi ruas jalan di kawasan Pakkat - Dolok Sanggul, Tapanuli Utara yang dipersempit longsor hingga sisi kanan dan kiri nya jurang sedalam ratusan meter, Selasa (9/12/2025) ANTARA/M. Riezko Bima Elko Prasetyo.)

Pantau - Pengendara di jalur Sibolga–Bandara Silangit via Barus–Dolok Sanggul diimbau meningkatkan kewaspadaan karena masih terdapat banyak titik rawan longsor susulan.

Kondisi Jalan Menyempit dan Tebing Masih Labil

Kondisi tebing di sepanjang jalur perbukitan masih labil dan terdapat jurang dalam di sisi kanan-kiri jalan sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra.

Pantauan lapangan menunjukkan sebagian badan jalan masih dipenuhi material sisa longsor yang belum sepenuhnya dibersihkan.

Endapan tanah basah dan batuan kecil tampak menumpuk di pinggir jalan sebagai tanda longsor beruntun beberapa hari terakhir.

Beberapa ruas jalan menyempit akibat tumpukan material, sementara sisi lain terbuka langsung ke jurang berkedalaman ratusan meter tanpa banyak pengaman.

Pengendara harus mengurangi kecepatan karena permukaan jalan licin seusai hujan.

Arus kendaraan tetap mengalir dua arah dari Sibolga menuju Bandara Silangit maupun sebaliknya, dengan mobil pribadi, angkutan penumpang, truk besar, hingga sepeda motor melaju perlahan.

Memasuki kawasan Pakkat–Dolok Sanggul, jalan kembali menanjak dengan tikungan berkelok.

Tampak bekas longsoran lama yang sudah mengering, namun kontur tanah yang rapuh membuat potensi longsor baru tetap tinggi ketika hujan turun.

Beberapa SPBU terlihat ramai oleh antrean kendaraan yang menurut warga berlangsung hampir setiap hari sejak bencana 25 November.

Aktivitas Bandara Silangit dan Data Korban Terkini

Setibanya di kawasan Bandara Silangit setelah perjalanan enam jam, suasana terlihat berbeda dengan terminal keberangkatan yang padat penumpang menuju berbagai tujuan, terutama Jakarta.

Mayoritas penumpang merupakan relawan serta penyintas banjir bandang dan longsor dari Tapanuli Tengah, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.

Sebagian kecil penumpang adalah wisatawan dari kawasan Danau Toba.

Para relawan dan penyintas datang secara mandiri menggunakan kendaraan pribadi atau angkutan umum, sementara lainnya diantar keluarga dengan membawa barang seperlunya.

Lalu lintas di area parkir bandara ramai oleh aktivitas pengantaran dan penjemputan, dan petugas sibuk mengatur arus kendaraan agar tetap tertib.

Sebuah posko gabungan tanggap darurat terlihat berdiri di sisi terminal, melibatkan BNPB, TNI, dan Polri yang melakukan koordinasi serta pemantauan situasi daerah terdampak.

Aktivitas bandara mencerminkan masih berlangsungnya proses penanganan pascabencana di wilayah Tapanuli Raya.

Jalur darat menuju bandara tetap menjadi akses vital yang membutuhkan kewaspadaan tinggi karena potensi longsor masih mengancam sepanjang lintasan.

BNPB melaporkan jumlah korban meninggal akibat banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera mencapai 914 jiwa per Sabtu (6/12).

Angka tersebut bertambah 47 jiwa dari hari sebelumnya yang berjumlah 867 jiwa.

Jumlah korban terbanyak berada di Provinsi Aceh dengan 359 jiwa, disusul Sumatera Utara 329 jiwa, dan Sumatera Barat 226 jiwa.

Penulis :
Ahmad Yusuf