Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Forum Kiai Nyai Muda NU Desak Penyelesaian Konflik Internal Melalui Musyawarah Terbuka

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Forum Kiai Nyai Muda NU Desak Penyelesaian Konflik Internal Melalui Musyawarah Terbuka
Foto: (Sumber: Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (tengah) dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (3/12/2025). ANTARA/Prisca Triferna.)

Pantau - Forum Kiai Nyai Muda Nahdlatul Ulama (FKNM NU) mendesak agar penyelesaian persoalan internal di tubuh PBNU dilakukan melalui musyawarah terbuka demi menjaga khidmah dan keberlangsungan organisasi.

Koordinator FKNM NU, Nyai Fatimah Asri Mutmainah, menegaskan pentingnya menciptakan ruang yang tenang dalam tubuh NU agar dinamika organisasi tidak mengganggu kerja-kerja jamiyah di tingkat daerah.

"NU membutuhkan ruang yang tenang. Konflik internal harus diselesaikan melalui musyawarah. Suara kami mungkin lirih, tetapi menjadi bagian dari tinta peradaban NU," ungkap Nyai Fatimah yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren al-Aziz Lasem.

Musyawarah Dinilai Sebagai Tradisi Khas NU untuk Redam Konflik

FKNM NU menilai bahwa musyawarah adalah tradisi penting dalam NU yang mampu meredam konflik serta memastikan penyelesaian masalah sesuai dengan amanah Muktamar.

Menurut FKNM NU, dinamika yang terjadi belakangan ini harus direspons secara jernih dan dengan langkah terukur agar tidak mencederai semangat kebersamaan.

Nyai Fatimah menyampaikan bahwa selama ini para kiai dan nyai muda belum memiliki ruang untuk menyampaikan aspirasi secara terbuka, sehingga forum ini dibentuk sebagai wadah resmi untuk bersuara.

Beberapa tokoh yang tergabung dalam forum ini antara lain:

  • K.H. Ahmed Shoim El Amin (PP Ihya Ulumaddin, Cilacap)
  • Agus H. Ahmad Kafabihi Mahrus (PP Lirboyo, Kediri)
  • K.H. Faiz Makki (PP Nurul Jadid, Paiton)
  • Dr. Hj. Iffatul Umniati Ismail (Sampang)
  • Dr. Hj. Maya Fitria (PP Krapyak, Yogyakarta)

Seruan untuk Menahan Diri dan Menjaga Marwah NU

Anggota FKNM NU dari Jakarta, Dr. KH. Rifqi Muhammad Fatkhi, menyatakan bahwa muktamar mendatang harus dijadikan momentum untuk perbaikan tata kelola jamiyah.

"Muktamar harus menjadi ruang perbaikan dan penyempurnaan tata kelola. Pengurus di semua tingkatan juga wajib menjaga maruah NU," ujarnya.

FKNM NU mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dari tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh suasana organisasi.

Forum ini juga mendorong warga NU untuk senantiasa mendoakan para pemimpin jamiyah agar diberi kebijaksanaan dalam mengambil keputusan penting.

FKNM NU menegaskan kesiapan mereka untuk mendukung setiap langkah yang menegakkan aturan organisasi dan memperkuat struktur kepengurusan NU.

"Sikap ini diambil semata-mata demi merawat jamiyah. NU harus terus melanjutkan khidmah bagi umat dan bangsa," tutup Nyai Fatimah.

Penulis :
Aditya Yohan