Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Kinerja Distribusi Energi dan Infrastruktur Masih Jadi Sorotan Jelang Nataru, DPR Minta Pemerintah Siaga

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Kinerja Distribusi Energi dan Infrastruktur Masih Jadi Sorotan Jelang Nataru, DPR Minta Pemerintah Siaga
Foto: Anggota Komisi VI DPR RI, GM Totok Hedi Santosa saat kunjungan kerja reses Komisi VI DPR ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis 11/12 (sumber: DPR RI)

Pantau - Anggota Komisi VI DPR RI, GM Totok Hedi Santosa, menyoroti sejumlah isu strategis menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, terutama terkait distribusi energi, kondisi infrastruktur, dan kesiapsiagaan menghadapi bencana di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Sorotan Distribusi BBM dan Infrastruktur Yogyakarta

Dalam kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI ke DIY pada Kamis (11/12), Totok menekankan pentingnya peningkatan kinerja distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM), mengingat seringnya terjadi keterlambatan pengiriman energi yang berdampak besar pada mobilitas dan logistik masyarakat.

Ia memberi contoh kemacetan parah yang terjadi di Tol Jakarta–Cikampek KM 57 karena suplai BBM datang terlambat lebih dari enam jam.

"Di Tol Jawa saja, saya memberi contoh ya, di KM57 di Karawang, ada kemacetan karena suplai bahan bakarnya 6,5 jam kemudian baru ada. Nah ini sebagai penanda bahwa apalagi untuk Natal dan Tahun Baru. Jika kinerjanya kurang bagus, bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi dengan lalu lintas," ungkapnya.

Totok menjelaskan bahwa keterlambatan distribusi energi bukan hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga berdampak pada distribusi barang kebutuhan pokok seperti bahan makanan.

Ia juga mengkritik lambatnya pembangunan infrastruktur di Yogyakarta yang menyebabkan kemacetan bahkan di luar musim liburan panjang.

"Infrastruktur di Jogja ini kalau boleh dibilang dimulai agak terlambat. Jogjakarta itu tidak usah ada Natal dan Tahun Baru, tidak usah ada Lebaran, kalau hari Sabtu, Minggu, atau long weekend, dijamin macet. Jika infrastruktur ini dibangun dengan baik, saya kira itu akan mengurai kemacetan yang ada," ia mengungkapkan.

Mitigasi Bencana dan Harapan Penguatan Koordinasi

Totok turut membahas pentingnya kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana, mengingat DIY termasuk wilayah rawan gempa dan erupsi Gunung Merapi.

Ia menyatakan telah mendorong pemerintah daerah sejak satu dekade lalu untuk menyiapkan anggaran khusus kebencanaan agar penanganan darurat dapat berjalan efektif dan cepat.

"Dulu orang kena bencana lalu ribut rapat karena tidak dianggarkan. Hari ini penganggaran seperti itu sudah tersedia. Bahwa persiapan itu tidak selalu excellent, tetapi ini banyak sekali membantu," jelasnya.

Totok mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah DIY hingga tingkat kabupaten yang kini telah rutin mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan penanganan bencana.

Menutup pernyataannya, Totok berharap agar koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dapat diperkuat, guna memastikan kesiapan sektor energi, kelancaran infrastruktur, serta mitigasi bencana menjelang libur panjang akhir tahun.

Penulis :
Arian Mesa