
Pantau - Anggota Komisi VIII DPR RI, M. Husni, menyoroti lambannya penanganan bencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Aceh selama dua pekan terakhir, dan mendesak pemerintah untuk segera melakukan percepatan evakuasi serta mobilisasi sumber daya secara nasional.
Situasi Bencana Semakin Genting
Husni mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 18 kabupaten/kota yang terdampak banjir dan longsor, dengan banyak wilayah yang belum tertangani secara optimal hingga hari ke-14 pascabencana.
"Kita hari ini melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh yang hari ini yang terdampak dari pada bencana longsor dan banjir, yang kita boleh bilang ada 18 kabupaten/kota yang terdampak", ungkapnya.
Akses transportasi darat yang terputus, terutama di wilayah Bener Meriah dan Gayo Lues, menjadi kendala utama dalam distribusi bantuan dasar seperti makanan, bahan bakar minyak (BBM), dan logistik lainnya.
"Masih banyak tempat-tempat yang belum terevakuasi dengan baik, apalagi jalur-jalur transportasi daratnya terputus", ia mengungkapkan.
"Di sana, mulai dari makanan, dari mulai BBM, kemudian secara transportasi maupun komunikasi itu masih sangat jelek sekali", tambahnya.
Menurut Husni, keterlambatan ini harus segera diatasi dengan mobilisasi besar-besaran dari pemerintah pusat, termasuk pengerahan personel TNI.
"Sebenarnya pemerintah harus cepat ya turun tangan, apalagi kemarin kita mendengar bahwa nanti ini akan dipimpin oleh Kasad dalam penanganannya. Ya kalau boleh ribuan tentara kita kirimkan aja supaya evakuasi ini cepat berjalan dengan baik", tegasnya.
Kondisi Lapangan Masih Darurat
Husni menyoroti kondisi di Aceh Tamiang dan wilayah perbatasan dengan Sumatra Utara yang masih sangat memprihatinkan.
Fasilitas kesehatan belum dapat berfungsi maksimal, aliran listrik tidak stabil, dan sejumlah korban diduga masih terjebak di dalam kendaraan yang tertimbun lumpur.
"Rumah sakitnya lumpuh, listriknya juga kita bilang masih jelek. Tentunya ini harus cepat, dari penanganan juga evakuasi-evakuasi mayat-mayat yang ada di dalam mobil-mobil yang terkena banjir, yang terkena lumpur itu sesegera mungkin", ujarnya.
Beberapa wilayah bahkan masih tertutup lumpur yang mengeras hingga dua meter, menutupi rumah warga dan jalan-jalan utama.
Husni menambahkan bahwa setelah evakuasi, fokus pemerintah seharusnya langsung bergeser ke tahap pemulihan sarana dan prasarana dasar.
Ia juga mengkritik keterbatasan dapur umum yang disediakan oleh Kementerian Sosial, yang menurutnya belum mencukupi kebutuhan korban bencana.
"Pihak Kemensos itu sudah mengoperasikan dapur umum, hari ini cuma kapasitasnya 100 ribu, yang diperlukan 800 ribu", katanya.
Husni meminta pemerintah pusat segera meningkatkan kapasitas bantuan, agar penanganan bencana tidak berlangsung berlarut-larut dan dampak bagi masyarakat bisa diminimalkan.
- Penulis :
- Shila Glorya








