Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Toleransi untuk Jamaah Haji yang Tidak Istithaah, Arab Saudi Siap Lakukan Pemeriksaan Acak

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Toleransi untuk Jamaah Haji yang Tidak Istithaah, Arab Saudi Siap Lakukan Pemeriksaan Acak
Foto: Wakil Menteri Haji dan Umrah RI Dahnil Anzar Simanjuntak meninjau proses pemeriksaan Istithaah kesehatan jamaah calon haji di Puskesmas Nusa Indah, Kota Bengkulu, Jumat 12/12/2025 (sumber: ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Pantau - Wakil Menteri Haji dan Umrah, Dahnil Anzar Simanjuntak, menegaskan agar tidak ada upaya meloloskan jamaah calon haji (JCH) yang tidak memenuhi syarat istithaah atau kesiapan kesehatan untuk berhaji.

Dahnil menyatakan bahwa integritas dalam proses pemeriksaan istithaah harus dijaga agar tidak terjadi pelanggaran etika dan moral hazard.

"Kami berharap tidak ada lagi upaya meloloskan jamaah yang tidak istithaah. Jangan ada jamaah yang sebenarnya tidak siap secara kesehatan dipaksakan berangkat, karena itu akan menyulitkan mereka sendiri", ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa praktik meloloskan jamaah yang tidak layak dapat menimbulkan masalah serius saat berada di Tanah Suci.

Pemeriksaan istithaah disebut bukan sekadar prosedur administratif, melainkan bentuk kehati-hatian untuk memastikan hanya jamaah yang benar-benar sehat yang diberangkatkan.

Pemeriksaan Ketat Arab Saudi dan Ancaman Pemulangan

Dahnil juga menyampaikan bahwa Pemerintah Arab Saudi semakin ketat dalam memastikan aspek istithaah jamaah calon haji.

"Saudi bahkan mengultimatum, akan ada pemeriksaan acak saat di bandara nanti. Jika ditemukan jamaah yang tidak istithaah, mereka bisa langsung dipulangkan", ia mengungkapkan.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat meninjau langsung proses pemeriksaan istithaah di Puskesmas Nusa Indah, Kota Bengkulu, pada 12 Desember 2025.

Ia menekankan pentingnya percepatan proses pemeriksaan kesehatan agar tahapan pelunasan biaya haji tidak terhambat dan standar kesehatan sesuai regulasi Indonesia dan ketentuan Arab Saudi tetap terjaga.

Menurutnya, beberapa daerah masih mengalami keterlambatan pemeriksaan yang berimbas pada perlambatan pelunasan biaya haji.

"Kami mendorong akselerasi percepatan, karena perlambatan pelunasan juga dipengaruhi perlambatan di Siskohatkes. Kami ingin memastikan seluruh sarana pemeriksaan di Indonesia berjalan dengan baik", ujar Dahnil.

Ia menegaskan bahwa percepatan ini membutuhkan dukungan dari Dinas Kesehatan di seluruh daerah dan kesiapan fasilitas pemeriksaan.

Kesiapan Petugas Haji dan Progres Pelunasan di Bengkulu

Dahnil juga menyoroti pentingnya kesiapan petugas haji yang akan mendampingi jamaah selama di Arab Saudi.

Menurutnya, petugas harus siaga selama 24 jam setiap hari untuk memastikan layanan kepada jamaah berjalan lancar.

Di Bengkulu, per 12 Desember 2025, proses pemeriksaan istithaah bagi jamaah yang berhak melunasi sudah mencapai lebih dari 90 persen.

Sementara itu, pelunasan biaya haji bagi jamaah yang telah dinyatakan istithaah hampir mencapai 50 persen dari total kuota 1.276 orang di wilayah tersebut.

Penulis :
Leon Weldrick