Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Polri Kerahkan 146 Ribu Lebih Personel dalam Operasi Lilin 2025 untuk Amankan Natal dan Tahun Baru

Oleh Arian Mesa
SHARE   :

Polri Kerahkan 146 Ribu Lebih Personel dalam Operasi Lilin 2025 untuk Amankan Natal dan Tahun Baru
Foto: Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo (tengah) memberikan keterangan pers usai acara Rakor Lintas Sektoral Bidang Operasional Tahun 2025 di Gedung STIK-PTIK Polri, Jakarta, Senin 15/12/2025 (sumber: ANTARA/Nadia Putri Rahmani)

Pantau - Sebanyak 146.701 personel gabungan akan diterjunkan dalam Operasi Lilin 2025 untuk mengamankan perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), yang akan berlangsung dari 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.

Personel dan Fasilitas Pengamanan Disiapkan

Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo menyampaikan bahwa jumlah personel tersebut terdiri dari 77.637 personel Polri, 13.775 personel TNI, dan 55.289 personel dari stakeholder terkait lainnya.

Selain itu, Polri juga menyiapkan 2.903 posko pengamanan yang tersebar di berbagai titik strategis.

"Posko tersebut terdiri dari 1.807 posko pengamanan, 763 posko pelayanan, dan 333 posko terpadu," ungkapnya.

Posko-posko ini akan digunakan untuk mengamankan sebanyak 44.226 objek pengawasan selama masa libur Nataru.

Objek pengawasan meliputi gereja, terminal, pelabuhan, bandara, beberapa stasiun, pusat perbelanjaan, objek wisata, hingga tempat perayaan Tahun Baru 2026.

Prediksi Mobilitas Tinggi, Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat selama libur Nataru 2025 akan meningkat sebanyak 8,83 juta orang atau 7,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Total masyarakat yang akan melakukan perjalanan selama Nataru diperkirakan mencapai 119,5 juta orang, mengalami peningkatan hampir dua kali lipat dibanding tahun lalu.

Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 20 dan 24 Desember 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan pada 28 Desember 2025 dan 4 Januari 2026.

Untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus mudik dan balik, Polri menyiapkan rekayasa lalu lintas dengan pola ganjil-genap, contra flow, dan one way.

Sosialisasi terkait rekayasa lalu lintas akan dilakukan secara masif melalui media, platform media sosial, serta langsung kepada masyarakat.

Polri juga mengoptimalkan layanan 110 sebagai hotline pengaduan, sarana pelaporan tanggap darurat, serta antisipasi gangguan keamanan dan kemacetan di lingkungan masyarakat.

Penulis :
Arian Mesa