Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Pemerintah Percepat Proyek PSEL Nasional, Target Serap 14.000 Ton Sampah Per Hari

Oleh Leon Weldrick
SHARE   :

Pemerintah Percepat Proyek PSEL Nasional, Target Serap 14.000 Ton Sampah Per Hari
Foto: Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq (kiri), Menko Pangan Zulkifli Hasan (tengah) dan Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait PSEL di Jakarta, Rabu 17/12/2025 (sumber: KLH)

Pantau - Pemerintah resmi mempercepat pembangunan fasilitas Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) sebagai bagian dari revolusi pengelolaan sampah nasional, dengan menetapkan dua tahapan pembangunan berbasis wilayah strategis aglomerasi.

Penetapan Dua Tahap Proyek dan Fokus Wilayah Aglomerasi

Percepatan ini disepakati dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Jakarta yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Wakil Menteri Investasi Todotua Pasaribu, serta CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir.

Pembangunan dilakukan dalam dua tahap, dengan tahap pertama telah berjalan di wilayah Bogor Raya, Denpasar Raya, dan Tangerang Raya.

Tahap kedua akan meliputi wilayah aglomerasi Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Lamongan), Lampung Raya (Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur), serta Serang Raya (Kota Serang, Cilegon, Kabupaten Serang).

Menteri Hanif menyatakan bahwa pendekatan aglomerasi penting untuk menjamin skala ekonomi proyek, dengan syarat volume timbulan sampah minimal 1.000 ton per hari.

"Seperti yang akan diimplementasikan di lahan seluas 20 hektare di Kota Baru Purwotani, Lampung," ungkapnya.

PSEL Jadi Proyek Strategis Nasional dengan Dampak Global

Menteri Hanif menegaskan bahwa PSEL bukan hanya proyek pengelolaan sampah, tetapi juga merupakan bagian dari strategi energi baru terbarukan nasional.

"Kami sudah menyiapkan sistem perizinan terpadu bersama Kementerian Investasi, termasuk proses pengelolaan aset yang transparan. Karena PSEL merupakan pilar energi baru terbarukan, kami tidak hanya menguji kelayakan teknis tetapi juga menyiapkan ruang inovasi, termasuk solusi impor perangkat teknologi canggih agar operasional di lapangan tidak terhambat," ia mengungkapkan.

CIO Danantara, Pandu Patria Sjahrir, menyebut proyek ini telah menarik perhatian internasional sejak diluncurkan awal Januari 2025.

"Sejak dimulai pada awal Januari, program ini menarik antusiasme global yang masif. Dukungan kini meluas hingga mencakup 45 pemerintahan di Timur Tengah, serta mendapat respons positif dari China, Jepang, dan 34 negara lainnya yang telah lulus tahap kualifikasi pertama. PSEL Indonesia bukan sekadar proyek lokal, melainkan solusi krisis sampah global yang diakui dunia," katanya.

Fasilitas PSEL dirancang untuk menjadi tulang punggung sistem pengelolaan sampah nasional, yang akan bersinergi dengan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF).

Pemerintah menargetkan total kapasitas pengolahan PSEL mencapai 14.000 ton sampah per hari, yang diharapkan mampu menyerap hampir 10 persen dari total timbulan sampah nasional pada tahun 2029.

Penulis :
Leon Weldrick