
Pantau - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menegaskan bahwa kemudahan akses kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) menjadi prioritas utama pemerintah saat ini.
Skema Ringan, Rumah Layak untuk Semua Kalangan
Pernyataan tersebut disampaikan Maruarar saat menghadiri kegiatan akad massal rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan serah terima kunci di Perumahan Banten Indah, Kota Serang, Banten, pada Sabtu.
Menurutnya, kemudahan akses terlihat jelas dari skema pembiayaan yang sangat terjangkau.
"Cicilan dari Bank BTN tenor 20 tahun, angsurannya Rp1,1 juta. Uang muka (DP) hanya 1 persen, kemudian Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) juga sudah gratis. Ini sangat bagus sekali," ungkap Maruarar.
Skema ini memungkinkan berbagai profesi seperti tenaga kependidikan, asisten rumah tangga (ART), hingga pedagang kecil untuk memiliki rumah sendiri.
Maruarar juga mengapresiasi keberhasilan program subsidi FLPP yang dinilai mampu menjangkau lapisan masyarakat yang sebelumnya sulit mengakses layanan perbankan.
Penerima Manfaat Rasakan Dampak Nyata
Salah satu penerima manfaat, Mahfud, yang bekerja sebagai tenaga Tata Usaha (TU) di sebuah SMK, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan pemerintah.
"Luar biasa senang sekali, ini rumah impian. Sebelumnya sudah sering pindah kontrakan dan menumpang. Selain cicilan ringan, lokasinya juga bebas banjir dan keamanannya bagus," ujarnya.
Maruarar menambahkan bahwa pencapaian program ini mencetak rekor baru dalam sejarah penyaluran rumah subsidi.
"Hari ini tercatat rekor 266.000 unit. Paling besar sebelumnya dari inisiasi program FLPP tahun 2010 adalah di tahun 2023 dengan 229.000 unit. Ini berkat dukungan semua pihak, perbankan, pengembang, dan konsumen," jelasnya.
Ia memastikan pemerintah akan terus memperkuat komitmen dalam mempermudah akses rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebagai bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan rakyat.
- Penulis :
- Aditya Yohan








