Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

BRIN Siapkan Rumah Inovasi Indonesia untuk Percepat Hilirisasi dan Kolaborasi Riset Nasional

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

BRIN Siapkan Rumah Inovasi Indonesia untuk Percepat Hilirisasi dan Kolaborasi Riset Nasional
Foto: (Sumber: Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Arif Satria (kiri) dalam diskusi di Kantor BRIN, Jakarta, Senin (22/12/2025). (ANTARA/Sean Filo Muhamad).)

Pantau - Badan Riset dan Inovasi Nasional menyiapkan Rumah Inovasi Indonesia sebagai pusat integrasi pengelolaan inovasi nasional untuk mempercepat hilirisasi riset dan memperkuat kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

Kepala BRIN Arif Satria menyampaikan penjelasan tersebut di Jakarta pada Selasa terkait peran strategis Rumah Inovasi Indonesia dalam ekosistem inovasi nasional.

Rumah Inovasi Indonesia dirancang sebagai simpul ekosistem inovasi yang tidak hanya menampilkan hasil riset tetapi juga menghubungkan peneliti dengan industri, investor, dan masyarakat.

"Rumah Inovasi Indonesia ini menjadi tempat matchmaking antara inovator, industri, investor, dan pengguna. Jadi inovasi tidak berhenti di laboratorium," ungkap Arif Satria.

Rumah Inovasi Indonesia akan memuat berbagai komponen pengelolaan inovasi nasional yang terintegrasi dalam satu sistem.

Komponen tersebut meliputi basis data inovasi, manajemen kekayaan intelektual, startup berbasis riset, serta skema pendanaan dan venture capital.

"Di dalamnya ada dashboard inovasi, manajemen IP, database riset, startup, sampai venture capital. Ini kita siapkan agar proses hilirisasi lebih sistematis," ujar Arif Satria.

Keberadaan Rumah Inovasi Indonesia akan didukung oleh platform digital berbasis aplikasi yang dapat diakses secara terbuka oleh publik.

Melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat melihat status kesiapterapan teknologi, tingkat Technology Readiness Level atau TRL, kontak peneliti, serta peluang kolaborasi.

"Orang bisa langsung tahu inovasi apa yang ada, Technology Readiness Level/TRL-nya berapa, siapa penelitinya, dan bagaimana berkolaborasi," kata Arif Satria.

Salah satu tantangan utama riset di Indonesia selama ini dinilai terletak pada lemahnya komunikasi dan diseminasi hasil riset kepada publik dan industri.

Banyak inovasi telah dihasilkan namun belum dikenal luas sehingga adopsinya berjalan lambat.

Dengan kehadiran Rumah Inovasi Indonesia, proses adopsi dan pemanfaatan inovasi diharapkan dapat berlangsung lebih cepat dan tepat sasaran.

Melalui platform ini, pengguna inovasi juga dapat memberikan umpan balik secara langsung kepada peneliti.

Interaksi dua arah tersebut dinilai penting untuk menyempurnakan inovasi agar sesuai dengan kebutuhan lapangan.

"Feedback dari pengguna itu penting. Dari situ inovasi bisa diperbaiki agar lebih user friendly," tegas Arif Satria.

Pembangunan Rumah Inovasi Indonesia merupakan bagian dari reformasi tata kelola inovasi nasional yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas.

Melalui rumah inovasi ini, publik dapat memantau secara terbuka inovasi yang dihasilkan beserta pemanfaatannya.

Rumah Inovasi Indonesia tidak hanya diperuntukkan bagi BRIN, melainkan terbuka bagi seluruh ekosistem riset nasional termasuk perguruan tinggi dan mitra riset lainnya.

Pendekatan terbuka tersebut diharapkan mampu memperkuat kolaborasi lintas institusi dan sektor.

"Ini bukan rumah inovasi milik BRIN saja, tapi rumah inovasi Indonesia," ujar Arif Satria.

Penulis :
Ahmad Yusuf
Editor :
Ahmad Yusuf