
Pantau - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Labuan Bajo mengimbau para pelaku wisata bahari dan nelayan di wilayah Labuan Bajo serta kawasan Taman Nasional Komodo untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi hingga 28 Desember 2025.
Kepala KSOP Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, menyampaikan peringatan tersebut melalui Notice to Mariners (NtM) tertanggal 22 Desember 2025, merespons prakiraan cuaca dari BMKG yang menunjukkan adanya gelombang tinggi, arus kuat, dan angin kencang di wilayah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Nakhoda Diminta Pantau Cuaca dan Pastikan Keamanan Pelayaran
Para nakhoda kapal diminta memantau informasi cuaca secara berkala melalui situs resmi BMKG Maritim di https://peta-maritim.bmkg.go.id/ofs/, serta memastikan kelaiklautan kapal sebelum berlayar.
KSOP juga meminta seluruh pelaut dan operator wisata:
Menghindari pelayaran saat cuaca memburuk
Memberikan informasi peringatan kepada kapal lain jika ada bahaya
Berlabuh atau mooring di area terlindung dari gelombang dan arus
Segera berkoordinasi dengan Syahbandar dan Basarnas saat kondisi memburuk
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Seluruh Wilayah NTT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk seluruh 21 kabupaten dan 1 kota di NTT terkait potensi cuaca ekstrem yang berlangsung hingga 28 Desember 2025.
Cuaca ekstrem dipicu oleh kombinasi fenomena atmosfer seperti sirkulasi siklonik di selatan NTT, gelombang Equatorial Rossby, Kelvin, serta gelombang atmosfer low, yang menyebabkan belokan dan pertemuan angin serta perlambatan angin di wilayah tersebut.
Fenomena ini meningkatkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, yang berisiko menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan banjir bandang—terutama di daerah bergunung dan bertopografi curam.
Masyarakat sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur juga diminta mewaspadai kemungkinan banjir lahar hujan.
BMKG menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik, namun tetap diminta untuk aktif memantau informasi cuaca dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah, BPBD, serta aparat TNI-Polri untuk mendukung kesiapsiagaan di lapangan.
- Penulis :
- Gerry Eka







